Kenali Gejalanya, Telapak Tangan Berkeringat Belum Tentu Gejala Penyakit Jantung

Kondisi telapak tangan berkeringat dingin ternyata bisa juga karena hyperhidrosis.

Kenali Gejalanya, Telapak Tangan Berkeringat Belum Tentu Gejala Penyakit Jantung Ilustrasi tangan berkeringat dingin. (liputan6.com)

    Madiunpos.com, MADIUN – Kondisi telapak tangan berkeringat dingin seringkali diidentikan dengan gejala penyakit jantung. Apakah memang selalu demikian?

    Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RSUD dr.Iskak Tulungagung, dr. Adriawan Widya Nugraha, Sp.Jp, punya penjelasannya. Ia  mengatakan fenomena tangan berkeringat dingin tanpa sebab tidak selalu identik dengan gejala penyakit jantung. Hal itu bisa sebagai kondisi hiperhidrosis.

    “Bisa saja ini sebagai fenomena hiperhidrosis. Yaitu, suatu kondisi di mana kelenjar keringat memproduksi keringat secara berlebihan di bagian tubuh tertentu atau di bagian telapak tangan,” kata Andriawan, seperti dilansir Antara, Senin (7/9/2020).

    Mengenal Doomscrolling, Perilaku Buruk Semakin Ngetren Sejak Pandemi Covid-19

    Dia menuturkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gejala fisik penyakit jantung seringkali menimbulkan kesalahpahaman. Apabila seseorang hanya merasakan keringat dingin tanpa gejala tertentu belum bisa dipastikan itu dari reaksi sakit jantung.

    Lantas, seperti apa tanda awal orang dengan penyakit jantung? Misalnya, seseorang mengeluarkan keringat dingin berlebihan di bagian kaki dan tangan yang diikuti dengan gejala lainnya. Seperti rasa nyeri di dada sebelah kiri, sesak napas dan jantung terasa berdegup kencang (detak jantung berlebihan).

    “Apabila seseorang mengalami hal-hal yang mirip, kemungkinan gejala tersebut adalah penyakit jantung. Akan tetapi belum tentu juga. Sebelum diperiksa oleh ahlinya belum dapat disimpulkan karena setiap individu tidak memiliki gejala yang sama,” kata dia.

    Video Musik BLACKPINK ini Cetak Rekor, Ditonton 1,3 Miliar Kali

    Dua Faktor

    Dokter Andriawan menjelaskan soal hiperhidrosis yang disebabkan oleh dua faktor. Pertama, hiperhidrosis primer, yaitu gejala yang terjadi belum diketahui secara pasti. Akan tetapi dapat dilihat dari faktor genetik atau keturunan.

    Kedua, hiperhidrosis sekunder. Yakni kondisi medis tertentu seperti serangan jantung, penyakit infeksi, kadar gula rendah, dan sebagainya.

    “Penyebab hiperhidrosis primer pada umumnya terjadi pada telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang wajah. Sedangkan hiperhidrosis sekunder timbul hampir di seluruh bagian tubuh. Oleh sebab itu bagi masyarakat yang belum memahami secara medis sebaiknya jangan dulu cemas. Apabila mengalami hal yang sama segera hubungi ahlinya,” kata dia.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.