KERACUNAN MAKANAN PONOROGO : Diduga Keracunan Takjil, 1 Keluarga Asal Prajekan Mondok di RS

KERACUNAN MAKANAN PONOROGO : Diduga Keracunan Takjil, 1 Keluarga Asal Prajekan Mondok di RS Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

    Keracunan makanan Ponorogo diduga dialami satu keluarga.

    Madiunpos.com, PONOROGO — Satu keluarga di Ponorogo menjadi korban keracunan makanan untuk berbuka puasa yang dibeli dari penjual makanan dadakan di Jl. Soekarno Hatta, Ponorogo. Seluruh anggota keluarga itu dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Ponorogo.

    Satu keluarga tersebut yaitu pasangan suami istri bernama Supriyanto dan Mujianti serta dua anaknya Ardin serta Defi Sriwandu Putra. Keluarga itu merupakan warga desa Prajekan, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo.

    Salah satu keluarga korban, Edi Suprapto, mengatakan kejadian keracunan makanan itu berawal saat keluarga itu ngabuburit di wilayah kota, Selasa (14/6/2016).

    Saat menjelang buka puasa, mereka membeli makanan berupa pindang kikil di penjual makanan yang ada di tepi Jl. Soekarno Hatta.

    Setelah mengonsumsi makanan tersebut, mereka mengaku muntah-muntah dan sakit perut. Hingga pada Rabu (15/6/2016) dini hari, keempat anggota keluarga itu masih mengalami kesakitan dan tidak ada perubahan, sehingga mereka dilarikan ke RS Muhammadiyah Ponorogo untuk mendapatkan perawatan.

    “Mereka makan di luar untuk berbuka puasa, tahu-tahu setelah memakan makanan yang dibeli langsung sakit perut dan muntah-muntah. Sampai saat ini empat anggota keluarga itu masih dirawat di rumah sakit,” kata dia saat dihubungi Madiunpos.com, Jumat (17/6/2016).

    Korban keracunan makanan itu, Supriyanto, berharap Pemkab Ponorogo bisa menindaklanjuti kasus keracunan makanan tersebut.

    Dia menduga masih ada korban keracunan makanan setelah mengonsumsi makanan yang ada di pinggir jalan, namun tidak terekspos.

    Dia berharap pemerintah juga melakukan inspeksi mendadak ke penjual takjil dan makanan yang ada di pinggir jalan di Ponorogo. Hal ini supaya diketahui makanan yang dijual sehat dan higienis.

    “Saat Ramadan kan banyak pedagang makanan dadakan, ditakutkan kalau ada yang tidak higienis, sehingga perlu ada pemantauan dari pemerintah,” ujar dia.

    Sementara, pihak rumah sakit belum bisa memastikan penyebab diare keempat anggota keluarga tersebut apakah keracunan makanan atau penyebab lainnya.

    "Ya diare akut saja, seperti pasien biasa diare saja," terang dokter RS Muhammadiyah Ponorogo,  Sudarmanto, seperti dilansir Detik.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.