KERAJINAN BOJONEGORO : Gerabah Bojonegoro Tampil Modern, Ada Celengan Minions

KERAJINAN BOJONEGORO : Gerabah Bojonegoro Tampil Modern, Ada Celengan Minions Perajin gerabah Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Bojonegoro. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

    Kerajinan Bojonegoro berupa celengan gerabah berbahan baku tanah liat kini tampil modern dengan wujud karakter-karakter kartun, termasuk Minions.

    Madiunpos.com, BOJONEGORO — Berdasarkan namanya, celengan mestinya berbentuk babi. Nyatanya secara tradisi, celengan gerabah dari tanah liat umumnya berbentuk kendi, ayam, sapi atau hewan ternak lain. Kini, perajin gerabah Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengembangkan gerabah modern sebagai karya kerajinan Bojonegoro.

    Berbagai bentuk karakter atau tokoh film kartun dipilih untuk meningkatkan daya jual gerabah karya kerajinan Bojonegoro. Langkah itu sekaligus untuk mengembangkan lokasi setempat sebagai wisata edukasi.

    Seorang perajin gerabah di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Bojonegoro, Thalhah, Minggu, mengatakan, perajin di desa setempat mulai mengembangkan gerabah modern, sejak Juni 2015 lalu. Kini deretan Minions, mahluk jenaka berwarna kuning berderet siap dijual di sentra kerajinan gerabah Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro.

    "Yang pertama kali menciptakan berbagai aneka produk gerabah boneka modern, seperti Doraemon, Sponge Bob,  Patrick, Marsha, juga boneka yang lainnya yaitu adik saya namanya Tabah, 30," tuturnya.

    Ia menjelaskan Tabah tertarik mengembangkan berbagai aneka produk gerabah modern tokoh film kartun, karena terinspirasi film kartun di televisi. "Berangkat dari melihat banyak tokoh film kartun yang disukai anak-anak, kemudian muncul ide membuat boneka tokoh film kartun," jelas dia.

    Dalam membuat gerabah berbagai aneka boneka itu, katanya, tidak dibuat dengan tangan langsung, secara manual, tetapi memanfaatkan cetakan gips. "Seorang perajin mampu memproduksi sekitar 70 gerabah mentah, sebab teknis pembuatannya memanfaatkan alat cetak gips. Tapi, belum termasuk membakar dan mewarnai," jelasnya.

    Dari puluhan perajin gerabah di desanya, katanya, perajin yang memproduksi gerabah modern, selain Tabah dan dirinya yaitu, Ismail dan Mochtarom. "Perajin yang memproduksi boneka modern baru empat perajin. Lainnya, masih memproduksi gerabah tradisional seperti celengan binatang, juga lainnya," jelas dia.

    Wisata Edukasi
    Menurut dia, setelah ada produksi gerabah modern itu, lokasi Desa Rendeng, Kecamatan Malo, mulai sering dikunjungi siswa PAUD, juga SD, untuk wisata edukasi. Di lokasi setempat, para siswa bisa melihat cara pembuatan gerabah mulai mencetak, membakar, sekaligus para siswa diajak ikut mewarnai.

    "Rata-rata kunjungan siswa PAUD atau SD ke lokasi di sini bisa 10 kali per bulan," ucapnya menegaskan.

    Para siswa yang berkunjung ke lokasi setempat, katanya, memperoleh hadiah gerabah boneka modern dan siswa yang keluar sebagai juara mewarnai memperoleh piala gerabah berupa tugu Adipura. "Ketika ada kunjungan siswa itu, selain guru-guru, juga orang tua yang mengantar banyak yang membeli gerabah berbagai boneka, yang harganya mulai Rp3.000 sampai Rp10.000 per boneka," jelas dia.

    Karena sering dikunjungi siswa itulah, lanjut dia, atas saran petugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) di desa setempat di setiap lorong menuju lokasi perajin dipasang spanduk dengan tulisan "Wisata Edukasi". Ia menambahkan perajin juga memasarkan berbagai aneka gerabah boneka modern ke berbagai kota, seperti Gresik dan Surabaya.

    "Kami pasarkan sendiri langsung ke toko-toko hiasan di luar kota, seperti Gresik dan Surabaya," ucapnya, menegaskan.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.