KORUPSI JATIM : Gubernur Ajak Warga Awasi Korupsi Lewat Media Sosial

KORUPSI JATIM : Gubernur Ajak Warga Awasi Korupsi Lewat Media Sosial Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (Wahyu Darmawan/JIBI/Bisnis)

    Korupsi Jatim diharapkan Gubernur Soekarwo bisa diawasi warga melalui media sosial.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Media sosial yang sangat populer di masyarakat dinilai Gubernur Jawa Timur Soekarwo efektif digunakan untuk mengawasi dan menekan potensi korupsi. Itu sebabnya, ia mengajak masyarakat—khususnya anak-anak muda—bersama-sama mengawasi dan mengontrol korupsi melalui media sosial.

    Langkah pengawasan korupsi di Jatim melalui media sosial itu, menurut Gubernur Soekarwo merupakan bentuk kepedulian mencegah serta menyatakan perang terhadap tindak pidana tersebut. "Awasi dan kontrol kasus-kasus seperti ini dan laporkan melalui media sosial yang sudah banyak ini," ujarnya di sela apel peringatan Hati Antikorupsi se-Dunia di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (10/12/2015).

    Pakde Karwo—sapaan akrab Soekarwo— menegaskan bahwa saat ini seluruh pelayanan publik sudah melalui sistem elektronik maka pengawasannya semakin mudah dilakukan dari mana maupun oleh siapa saja. "Di Jatim semua pelayanan publik sudah tersistem. Jangankan korupsi, kalau warga melihat jalan rusak, penerangan jalan umum mati, dan keluhan apapun sudah bisa melalui media sosial," ucapnya.

    Ia mencontohkan jembatan timbang adalah salah satu lokasi yang dulu terkesan negatif dan rawan dikorupsi, namun saat ini tidak lagi karena menggunakan sistem elektronik. "Tidak ada uang di laci, dan tidak ada pembayaran manual. Sekarang semua terkontrol melalui sistem elektronik, mulai dari nomor pelat kendaraan, berat barang, dan sebagainya," kata gubernur yang juga politisi Partai Demokrat tersebut.

    Polisi-Tentara Perangi Korupsi
    Di tempat sama, Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji juga berikrar dan mendukung melalui pernyataan perang terhadap korupsi. "Kepolisian sangat mendukung pencegahan korupsi, bahkan penegakan kasus hukum korupsi harus semakin ditingkatkan," katanya.

    Sedangkan, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Sumardi juga mengaku sangat mendukung perang terhadap korupsi yang memang menjadi penyakit dan dampaknya sangat menyakiti masyarakat. "TNI berkomitmen antikorupsi dan mendukung penegakan maupun penindakan hukum terhadap pelakunya," kata Gubernur Akademi Militer 2013-2015 tersebut.

    Sementara itu, sebagai rangkaian dari apel Hari Antikorupsi, sekitar 1.000 pelajar bersama-sama berikrar akan mengawasi dan mencegah korupsi agar hilang dari Tanah Air. Bukan itu saja, Gubernur, Kapolda dan Pangdam V/Brawijaya juga mendapat kalung sebagai wujud komitmen untuk tidak berhenti memberantas kasus korupsi, terutama di birokrasi di wilayahnya.

    Sementara itu, Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) memperingati Hari HAM Internasional dengan menggelar workshop advokasi HAM pada masyarakat rentan Indonesia yang bekerja sama dengan LBH Surabaya. Dalam acara itu juga ada agenda "Dosa Indonesia: Tabur Bunga Kuburan Massal" dan Payung Solidaritas "Dosa Indonesia".



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.