WISATA JATIM : Perbaikan Bandara Syarat Utama Gaet Wisman

WISATA JATIM : Perbaikan Bandara Syarat Utama Gaet Wisman Menteri Pariwisata Arief Yahya (kedua dari kanan) melihat-lihat koleksi Museum Angkut Batu, seusai meresmikannya, Jumat (11/12/2015). Menteri minta pemda untuk memperbaiki infrastruktur sehingga akses ke objek wisata menjadi lebih mudah agar banyak wisatawan. (JIBI/Bisnis/Choirul Anam)

    Wisata Jatim bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara (wisman) jika pemerintah daerah (pemda) memperbaiki infrastruktur.

    Madiunpos.com, BATU — Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta pemerintah daerah untuk memperbaiki infrastruktur sehingga akses ke objek wisata menjadi lebih mudah agar banyak wisatawan, terutama wisatawan mancanegara yang datang berlibur.

    “Perbaikan infrastruktur terutama bandaranya,” ujarnya pada peresmian Museum Angkut dan Museum Topeng di Batu, Jawa Timur, Jumat (11/12/2015).

    Perbaikan bandara mutlak dilakukan karena 75% wisatawan mancanegara menuju objek wisata menggunakan angkutan udara yang juga mendesak ditingkatkan akses jalannya. Jika mengandalkan jalan eksisting, maka problem yang muncul justru kemacetan jika destinasi wisata sudah berkembang maju, seperti Batu.

    Akses jalan di Batu jika ditata nasibnya seperti objek-objek wisata lain yang sudah berkembang, seperti menuju Puncak. Karena itulah, perlu dibangun jalan tembus menuju Batu sehingga dapat mengurangi angka kemacetan.

    Jalan tembus merupakan solusi terbaik karena untuk melebarkan jalan prosesnya terlalu rumit karena harus menebang pohon-pohon besar dan lainnya. Yang menjadi masalah juga, aspek pembiayaannya jika harus melebarkan jalan eksisting.

    Karena itulah, simpulnya, pemda bisa melakukan kebijakan dengan menasionalkan jalan daerah. Dengan begitu, maka pendanaan dari pemerintah pusat untuk pengembangan jalan daerah yang dinasionalkan bisa lebih besar.

    Jalan Tembus
    Wali Kota Batu Eddy Rumpoko menyambut positif gagasan tersebut. Bahkan jalan tembus dari Kabupaten Pasuruan menuju Kota Batu sebenarnya sudah diusulkan sejak lima tahun lalu.

    Usulan tersebut kini berada di Provinsi Jatim karena menyangkut lintas daerah. “Jadi bolanya di Pemprov Jatim. Tapi saya dengar sedangkan dikerjakan DED [detailed engineering design]-nya. Kami hanya bisa mendorong agar gagasan tersebut dapat direalisasikan,” ujarnya.

    Terkait dengan menasionalkan  jalan daerah, pihaknya juga setuju dengan gagasan tersebut. Namun masalah tersebut harus dikoordinasikan dengan Pemprov Jatim sebagai pemerintah atasan.

    DNA Pariwisata
    Sementara itu, terkait dengan pengembangan wisata Kota Batu, Menpar menegaskan, tidak terlalu sulit dari sisi atraksinya karena DNA masyarakat sudah sesuai dengan DNA pariwisata.

    Pemilik Museum Topeng Reno Halasemer mengatakan di museum sebenarnya bukan hanya dipamerkan topeng, melainkan juga patung, dan Islamic Art. Untuk topeng, ada 1.000 item yang dipajang di museum tersebut dengan usia yang paling mudah 60 tahu, namun ada juga yang masuk kategori pra sejarah.

    Untuk Islamic Art, ada piring keramik dari Dinasti Sung pada abad 9. Benda tersebut sangat langka di kalangan kolektor benda antik. “Yang banyak beredar, keramik dari Dinas Ming di abad 13. Hal itu dimaklumi karena raja-raja dinasti itu sudah mengembangkan perdagangan internasional dengan massif, seperti ke Timur Tengah dan benua Asia. Laksamana Cheng Ho yang tokoh melegenda berasal dari zaman ini,”ujarnya.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.