KESENIAN PONOROGO : 12 Dadak Merak dan 11 Tarian Semarakkan Kercopan Art Festival

KESENIAN PONOROGO : 12 Dadak Merak dan 11 Tarian Semarakkan Kercopan Art Festival Penari reog beraksi di Kercopan Art Festival di Jl. Bathoro Kathong Ponorogo, Sabtu (21/5/2016) sore. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Kesenian Ponorogo, Kercopan Art Festival tampilkan 12 dadak merak dan 11 tarian tradisional.

    Madiunpos.com, PONOROGO — Sebanyak 12 dadak merak dan 11 tarian tradisional memeriahkan Kercopan Art Festival, Sabtu (21/5/2016) di Jl. Bathoro Kathong, Ponorogo. Festival kesenian tradisional ini disaksikan ratusan pasang mata.

    Kercopan Art Festival dimulai Sabtu siang dengan menampilkan 12 dadak merak lengkap dengan penari warok, jatil, bujang ganong, dan klono topeng. Dan pada Sabtu malam dilanjutkan dengan penampilan 11 tarian tradisional dari Ponorogo dan Lampung.

    Ratusan warga antusias melihat penampilan 12 dadak merak yang tampil di sepanjang Jl. Bathoro Kathong. Warga juga rela berdesak-desakan untuk melihat aksi para bujang ganong dan klono topeng dalam menari.

    Antusiasme masyarakat juga terlihat saat pergelaran seni tari dilanjutkan pada malam hari. Sebelas tarian tradisional yang ditampilkan yaitu tari reog mini, tari klono topeng, tari merak, taru warok, tari, bugis kembar, tari sindhet dari Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, tari Betungga dari Lampung, dan lainnya.

    Ketua Panitia Kercopan Art Festival, Sutrisno, mengatakan sebenarnya festival ini telah ada sejak tahun 1990-an. Tetapi, mulai 2008 festival seni ini vakum dan dimulai lagi pada 2015. Kercopan merupakan sebuah akronim dari Kertosari, Cokromenggalan, dan Patihan Wetan.

    Tiga kelurahan di Ponorogo itu dalam sejarahnya menjadi pusat kesenian dan seniman Ponorogo. Kemudian, mereka berinisiatif menyelenggarakan festival Kercopan itu.

    “Tema festival tahun ini yaitu menapak jejak seni tradisi. Pada acara festival kali ini, kami ingin mengajak masyarakat Ponorogo untuk mengenali kesenian tradisional yang ada di Ponorogo. Acara ini juga sekaligus untuk memperingati hari ulang tahun Padepokan Seni Langen Kusumo yang ketiga,” jelas dia.

    Dalam penampilan seni tari tradisional, masing-masing kelompok tari menampilkan kreasi tari secara bergantian. Sebagian besar tari tradisional Ponorogo diperagakan oleh penari-penari cilik.

    Konsep panggung pertunjukan dibuat nuansa tempo dulu dengan berbagai dekorasi yang terbuat dari daun kelapa dan bambu. Di sejumlah sudut panggung juga diberi lampu teplok yang membuat tempat pertunjukan seperti di pedesaan yang damai.

    Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, mengatakan seni merupakan bagian penting dari budaya. Untuk itu, kesenian harus diuri-uri supaya tetap hidup dan menjadi bagian dari budaya Ponorogo.

    “Saya juga mengapresiasi pada sanggar tari yang telah melatih anak-anak dalam menari. Ini supaya regenerasi penari di Ponorogo terus muncul dan berkembang,” kata Ipong saat memberi sambutan di acara Kercopan Art Festival.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.