KESENIAN PONOROGO : Inilah Kisah Asal Usul Budaya Reog

KESENIAN PONOROGO : Inilah Kisah Asal Usul Budaya Reog PONOROGO GELAR FESTIVAL REOG NASIONAL. (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

    Kesenian Ponorogo yang paling termasyhur ialah reog. Bahkan, kesenian ini menjadi salah satu budaya daerah di Nusantara yang sarat dengan hal-hal berbau mistik dan kebatinan yang kuat.

    Madiunpos.com, PONOROGO—Jika mengingat kata Ponorogo, maka ingatan setiap orang akan langsung tertuju pada seni budaya cukup tua di Nusantara, yakni reog.

    Maklum, sebagai salah satu kabupaten di Jawa Timur, Ponorogo memang menjadi cikal bakal lahirnya seni tradisi penuh dengan dunia mistik dan kebatinan itu.

    Bahkan, gerbang Kota Ponorogo pun dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang selalu tampil pada saat reog dipertunjukkan.

    Asal muasal reog tak bisa dipisahkan dengan kisah pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15.

    Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak istri raja Majapahit yang berasal dari Tiongkok.

    Selain itu, ia juga murka lantaran pemerintahan rajanya kala itu mulai terlihat korup. Ia pun menangkap pemerintahan Bhre Kertabhumi mulai di ambang keruntuhan.

    Ki Ageng Kutu lantas meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan. Ia pun mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, menularkan ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali.

    Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan, maka Ki Ageng Kutu pun mengemas sebuah pertunjukkan bernada sindirian kepada Raja Kertabhumi dan kerajaannya.

    Dan pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.

    Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai warisan budaya yang sangat kaya.

    Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga.

    Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.