Ketinggian Sungai Bengawan Solo di Hilir Jatim di Bawah Siaga Banjir
Ketinggian Sungai Bengawan Solo di hilir Jatim masih di bawah siaga banjir.
Madiunpos.com, BOJONEGORO -- Tinggi permukaan air Bengawan Solo di hilir mulai Bojonegoro sampai Gresik, Jumat (9/2/2018), jauh di bawah siaga banjir.
Sementara itu kondisi sungai di hulu di Jawa Tengah dan Ngawi tidak terjadi luapan.
Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro menjelaskan kondisi Bengawan Solo mulai hulu Jawa Tengah sampai hilir Jawa Timur tidak terjadi banjir.
Ketinggian air di hilir Jawa Timur, dia menjelaskan, sesuai data di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer ke arah hulu dari Kota Bojonegoro 26,53 meter, di Taman Bengawan Solo (TBS) Bojonegoro 9,70 meter (siaga I-13.00 meter).
Selain itu ketinggian air Bengawan Solo di Lamongan, mulai Babat 4,80 meter, Karanggeneng 1,78 meter dan Kuro 0,35 meter, Jumat, pukul 06.00 WIB.
"Tidak ada laporan dari hulu, Jawa Tengah, Bengawan Solo menimbulkan banjir. Air Bengawan Solo di hilir mengalir lancar ke laut, sebab kondisi air laut tidak sedang pasang," ucapnya di Bojonegoro, Jumat.
Sodetan di Plangwot-Sedayu Lawas di Lamongan sepanjang 13,4 kilometer, juga lancar mengalirkan air Bengawan Solo sekitar 640 meter kubik/detik ke laut.
"Sodetan Plangwot-Sedayu Lawas berfungsi normal," ucapnya.
Meski demikian, ia mengimbau tim penanggulangan bencana di daerah hilir, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik, tetap waspada, sebab puncak curah hujan yang berpotensi menimbulkan banjir diprediksi terjadi pada Februari-Maret 2018.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro M.Z. Budi Mulyono menjelaskan BPBD tetap mewaspadai puncak curah hujan yang berpotensi menimbulkan banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang, juga tanah longsor pada Februari.
Sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, kata dia, puncak curah hujan tinggi bisa mencapai 500 milimeter pada Februari.
"Puncak curah hujan Februari jauh lebih tinggi dibandingkan Januari rata-rata hanya 200 milimeter," ucapnya.
Ia menambahkan BPBD sudah mempersiapkan berbagai kebutuhan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang, dan tanah longsor.
Editor : Rohmah Ermawati
Baca Juga
- Bojonegoro Terendam Banjir, Warga Dievakuasi
- BANJIR BOJONEGORO : 549 Ha Sawah Bojonegoro Gagal Panen, Dispertan Ajukan Klaim Asuransi
- Status Siaga Bencana Bojonegoro Dicabut Akhir Maret 2018
- Air Bengawan Solo Surut, Bojonegoro Tetap Siaga Menghadapi Banjir
- Banjir Menerjang Bojonegoro Awal 2018 Bikin Tekor Rp13,1 Miliar
- Ketinggian Air Bengawan Solo Bojonegoro Naik, BPBD Siap Hadapi Banjir
- BENCANA BOJONEGORO : Siaga Banjir, Bupati Suyoto Instruksikan PNS Tetap Masuk Sabtu Minggu
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.