Kunjungan Wisman ke Jatim Turun, Pemda Harus Lebih Kreatif Kemas Potensi

Jatim memiliki banyak potensi alam yang bila dikemas dengan baik dan unik akan menarik minat wisman datang.

Kunjungan Wisman ke Jatim Turun, Pemda Harus Lebih Kreatif Kemas Potensi Pantai Klayar Pacitan menjadi salah satu potensi wisata di Jatim. (solopos.com)

    Madiunpos,com, SURABAYA – Tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Jatim pada 2019 merosot 23,91% dibandingkan tahun 2018. Pemerintah daerah wajib lebih kreatif mengemas potensi wilayah masing-masing agar tren penurunan kunjungan wisman tak berlanjut di tahun ini.

    Seperti dilansir bisnis.com, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Surabaya, Imron Mawardi, mengatakan Jatim memiliki potensi wisata yang luar biasa terutama yang paling unggul adalah wisata alam yakni pantai dan gunung serta wisata sejarah.

    “Kekuatan Jatim sebenarnya sangat banyak, terutama alam yang jadi kekuatan untuk kita jual ke wisatawan asing, tapi pemda perlu mengemas tempat-tempat wisata ini dengan apik agar menjadi daya tarik tersendiri,” katanya kepada bisnis.com, Senin (3/2/2020).

    Terkait Virus Corona, Asita Jatim Minta Pemerintah Lindungi Wisatawan Mancanegara

    Menurutnya, Jatim sangat layak menjadi salah satu daerah yang masuk dalam program Bali Baru mengingat Jatim memiliki pantai yang sangat indah di sisi selatan yakni dari Blitar, Pacitan, Jember sampai Banyuwangi.

    “Dan pantai-pantainya masih sangat orisinil. Ditambah lagi pegunungan seperti Ijen, Bromo, Kelud, yang biasanya dicari orang asing,”
    ujarnya.

    Begitu juga dengan potensi wisata sejarah dari Kerajaan Kediri hingga Majapahit serta sejarah di Surabaya saat zaman penjajahan Belanda yang diyakini bisa menarik perhatian turis Eropa.

    “Mestinya ketika ini dikemas dengan baik, turis Eropa pasti ingin datang ke Jatim,” imbuhnya.

    Kawasan Wisata Bromo ada Car Free Month, Catat Tanggalnya!

    Namun begitu, kata Imron, sejauh ini daerah yang tampak kelihatan aktif menggerakkan potensi wisatanya baru Banyuwangi, dan Batu (Malang) melalui berbagai event besar. Hanya, masih ada hal yang paling penting untuk dikerjakan pemerintah setempat yakni infrastruktur dan fasilitas yang mendukung.

    “Dan yang paling penting adalah infrastruktur. Jangan sampai sudah membuat paket wisata, wisatawan datang lalu kecewa karena jalannya rusak, susah dilewati, dan fasilitas toilet misalnya tidak layak,” katanya.

    Terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan, menyebut tren kunjungan wisman ke Jatim melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya sepajang 2019 mengalami penurunan 23,91% dibandingkan 2018.

    “Pada 2019 jumlah kunjungan wisman ke Jatim hanya mencapai 234.899 kunjungan, atau turun 23,91% dibandingkan 2018 yang mampu mencapai 320.529 kunjungan,” katanya.

    Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Jatim Pada 2019 Turun 22,54%

    Penurunan terjadi bukan hanya sepanjang tahun, tetapi juga pada Desember 2019 yang merupakan momen liburan Natal dan Tahun Baru pun mengalami penurunan yakni hanya tercatat 20.546 kunjungan, turun 1,13% dibandingkan November 2019 yang mencapai 20.780 kunjungan.

    Ia menambahkan, penurunan kunjungan terutama dari wisatawan asal Eropa. Sedangkan wisman terbanyak selama Desember 2019 yakni berasal dari Malaysia 6.554 kunjungan atau turun 13,13%, diikuti Singapura 3.149 kunjungan atau naik 34,8% dan China 1.911 kunjungan turun 3,58%.

    “Penurunan kunjungan ini bisa juga disebabkan faktor perekonomian global yang tentunya kondisi ekonomi bisa membawa dampak orang untuk berwisata,” imbuhnya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.