LONGSOR PONOROGO : 117 Warga Desa Talun Bertahan di Tenda Pengungsian

LONGSOR PONOROGO : 117 Warga Desa Talun Bertahan di Tenda Pengungsian Tenda pengungsian yang dipasang BPBD Ponorogo di halaman Balai Desa Talun, Kecamatan Ngebel, Ponorogo, Rabu (7/12/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Longsor Ponorogo, sebanyak 117 warga Desa Talun bertahan di tenda pengungsian karena takut adanya tanah longsor.

    Madiunpos.com, PONOROGO — Hampir tiga pekan tanah longsor di Desa Talun, Kecamatan Ngebel, Ponorogo, masih terus terjadi, hingga kini masih ada 117 jiwa dari 30 keluarga desa setempat yang mengungsi di tenda-tenda pengungsian.

    Ada empat tenda pengungsian dari pemerintah yang telah didirikan di halaman Bali Desa Talun. Tenda tersebut dipasang untuk memfasilitasi warga desa yang hendak mengungsi saat terjadi bencana alam tanah longsor. Satu tenda itu bisa digunakan untuk 10 orang dewasa dan beberapa anak-anak untuk tempat istirahat.

    Selain memasang tenda, pemerintah juga menyediakan tempat istirahat bagi warga di kantor desa dan rumah Kepala Desa Talun serta beberapa rumah warga yang aman.

    Sekretaris Desa Talun, Suparman, mengatakan sudah hampir tiga pekan tinggal di tenda pengungsian yang disediakan pemerintah. Dia menyampaikan ada 117 jiwa dari 30 keluarga yang mengungsi karena adanya bencana tanah longsor ini.

    “Yang masih mengungsi yaitu warga di RT 005/RW 001, RT 006/RW 001, dan beberapa RT lainnya,” kata dia kepada wartawan, Rabu (7/12/2016).

    Suparman menyebut saat ini persediaan logistik seperti beras, gula, mi instan, sayuran, selimut, tikar masih tersedia dan tercukupi.

    Warga yang datang ke tenda untuk mengungsi itu hanya pada saat malam saja, sedangkan pada pagi hingga sore hari mereka kembali ke rumah masing-masing untuk beraktivitas seperti biasa. Warga hanya datang saat malam karena takut ketika tiba-tiba pada malam hari longsor susulan kembali terjadi.

    Dia mengatakan ada beberapa rumah warga yang memang lokasinya berdekatan dengan titik longsoran. “Seperti di rumahnya Dirun di RT 006/RW 001, itu rumahnya hanya berjarak 150 meter dari titik longsoran,” ujar dia.

    Seorang warga yang mengungsi, Suji, 70, mengatakan sangat takut saat berada di rumah, terutama saat hujan mengguyur. Dia memilih di tenda pengungsian atau tidur di rumah tetangga yang dianggap lebih aman saat malam hari.

    “Terkadang di tenda pengungsian, terkadang di rumah tetangga. Yang penting cari tempat yang aman dan jauh dari titik longsor,” ujar Suji.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.