MASJID UNIK : Tiang Penyangga Masjid Ini Miring Semua, Disengaja atau Tidak?

MASJID UNIK : Tiang Penyangga Masjid Ini Miring Semua, Disengaja atau Tidak? Masjid Agung Kota Madiun memiliki keunikan pada tiang penyangganya yang miring semua. (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

    Masjid unik yang satu ini tiang penyangganya miring semua. Bagaimana kisahnya?

    Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Jika Anda berkunjung ke Masjid Agung Kota Madiun, sempatkanlah masuk ke ruangan induk masjid tersebut. Lalu, amatilah dengan seksama tiang-tiang penyangganya yang terbuat dari kayu jati utuh. Di sana, akan terlihat dengan jelas betapa tiang-tiang penyangga masjid di depan alun-alun itu nampak miring semua.

    Meski demikian, kemiringan masjid itu nampaknya justru menjadi nilai kelebihan tersendiri. Apalagi, masjid tersebut menjadi bagian sejarah Kota Madiun yang sudah berusia ratusan tahun lamanya.

    Salah satu takmir Masjid Agung Kota Madiun, Agus Triyono, menjelaskan tiang penyangga utama masjid tersebut diduga kuat sengaja dibikin miring sejak awal pembangunannya. Sebab, seingatnya ketika dia masih kecil, tak ada perubahan bentuk dalam tiang penyangga masjid itu. Menurut Agus, justru kemiringan tiang penyangga Masjid Agung menjadi ciri khas masjid zaman dulu.

    “Kalau menurut informasi yang saya dengar, model pemasangan tiang penyangga yang dibikin miring itu disebut Kebo Bengkrik,” ujarnya saat berbincang dengan Madiun Pos, di masjid setempat, Jumat (8/5/2015).

    Istilah Kebo Bengkrik,  kata Agus, artinya kerbau yang sedang berkelahi. Posisi kerbau ketika berkelahi, jelasnya, ialah dengan mendoyongkan tubuhnya ke depan seperti hendak menyeruduk. Posisi seperti itu, kata dia, justru membuat pijakan kerbau ke tanah sangat kuat dibanding posisi tegap.

    “Nah sama dengan tiang penyangga ini. Dibikin doyong semua agar ketika ada guncangan tetap kuat menyangga dan tak ambruk,” terangnya.

    Agus mengaku sangat kagum dengan arsitek pembangunan masjid gaya orang-orang dahulu. Meski tak memakai besi dan semen, namun bangunan zaman dulu sangat kokoh dan mampu bertahan hingga ratusan tahun.

    Seperti diketahui, ada 16 kayu jati tua yang menyangga masjid tersebut. Kayu jati setinggi sekitar 8-10 meteran  tersebut asli dari alas tanpa potongan-potongan. Atap plafonnya di ruangan induk juga berasal dari kayu jati.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.