Mau Berjemur Tapi Takut Gosong? Ikuti Tips Ini

Berjemur di bawah sinar matahari idelanya dilakukan pada pukul 10.00 WIB.

Mau Berjemur Tapi Takut Gosong? Ikuti Tips Ini Ilustrasi--Berjemur di bawah matahari. (freepik)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Berjemur di bawah sinar matahari diyakini memberikan manfaat bagi kesehatan. Sejumlah pihak menyebut jam 10.00 WIB adalah waktu yang tepat untuk berjemur.

    Padahal, pada saat itu sinar matahari sudah terasa panas, apa tidak takut kulit jadi gosong kalau kepanasan dan bisa menimbulkan kanker?

    Ahli kanker dari RS Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Andhika Rachman, menyampaikan berjemur tidak serta merta memicu kecenderungan kanker kulit. Ada banyak faktor yang memengaruhi, termasuk kadar pigmen melanin atau warna kulit.

    Di Jatim, Tinggal Empat Kabupaten Ini Yang Masih Aman Dari Corona

    "Orang-orang dengan kadar melanin rendah seperti orang Eropa biasanya lebih rentan," jelasnya seperti dikutip dari detik.com.

    Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berjemur agar manfaatnya optimal. Berikut tipsnya:

    1. Jam 8-11 adalah waktu yang ideal

    Di wilayah tropis seperti Indonesia, paparan provitamin D pada pukul 08.00 - 11.00 WIB lebih dominan dibanding ultraviolet. Di atas jam itu, kadar sinar ultraviolet akan semakin tinggi.

    Selain itu, pengidap gangguan autoimun seperti lupus tidak diperkenankan berjemur di atas jam 11.00 pagi. Pada beberapa kasus, berjemur terlalu siang bisa memicu flare up atau kekambuhan.

    2. Berjemur cukup 30 menit

    Lamanya durasi berjemur dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk kondisi cuaca. Tapi pada umumnya, 30 menit sudah cukup memberikan manfaat.

    3. Paparan 60 persen permukaan tubuh

    Sebenarnya berjemur tidak perlu sampai membuka baju memperlihatkan punggung apalagi sampai nude (telanjang). Manfaat berjemur akan optimal jika paparan sinar matahari mengenai 60% luas permukaan tubuh.

    Kisaran tersebut dapat dicapai seperti mengenakan baju lengan pendek, celana kolor, tanpa penutup kepala atau payung.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.