Menjaga Ekosistem Lewat Pertanian Organik di Mojokerto (Bagian 3-Habis)

Menjaga Ekosistem Lewat Pertanian Organik di Mojokerto (Bagian 3-Habis) Kebun Kelompok Tani Madani yang berfokus pada penanaman sayuran organik di Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (22/12/2019). (Abdul Jalil/Solopos.com)

    Solopos.com, MOJOKERTO -- Perjalanan hidup Maya Stolastika Boleng sebagai petani organik ini tidak diperoleh secara instan. Perempuan itu menghabiskan waktu bertahun-tahun menjadi petani organik. Melalui perjalanannya itu, ia semakin yakin untuk berkontribusi memperbaiki pertanian di negeri ini melalui jalan tersebut.

    Pengetahuannya tentang pertanian organik sebenarnya dipicu saat ia mengikuti kelas yoga di Unesa. Saat mengikuti kelas yoga, ia mendapatkan pelajaran tentang arti penting keseimbangan kehidupan.

    Hingga akhirnya, Maya bertemu dengan seorang agamawan di Desa Claket. Seorang biarawati itu mengajarkan soal pertanian organik kepada Maya. Dengan penuh ketelatenan, ia mulai bercocok tanam dengan pola organik. Maya mantap untuk terjun di pertanian organik pada 2008.

    Melalui pertanian organik ini, Maya bisa berjuang untuk memperbaiki lahan pertanian yang bergantung pada pupuk kimia dan pestisida. Menurutnya, prinsip dalam pertanian organik yaitu perbaikan lingkungan dan kesehatan.

    “Saya ingin berkontribusi untuk memperbaiki lingkungan. Dengan jalan ini, saya bisa mengubah lahan pertanian supaya lebih sehat,” ujar Maya.

    Untuk melanjutkan perjuangannya itu, Maya harus merelakan untuk tidak menerima tawaran pekerjaan dari perusahaan produk organik dari Jerman selepas wisuda pada tahun 2011. Selain itu, dia juga harus merelakan diri meninggalkan gemerlap Kota Surabaya dan menepi di kawasan perdesaan.

    “Orang tua pun sempat menentang langkah ini. Tetapi dengan penjelasan, akhirnya bisa menerima dan mendukung perjuangan saya,” ujarnya sembari menyampaikan saat itu orang tua menginginkan supaya dirinya bekerja sesuai jurusan kuliahnya.

    Dia meyakini satu hal, setiap orang pasti ingin mengonsumsi sayuran sehat. Sayuran sehat adalah sayuran organik. Sehingga, pertanian organik adalah masa depan yang menjanjikan.

    Melalui pola tanam ini, Maya berharap para pemuda mau melirik dan menjadi petani. Karena, pertanian organik sangat menguntungkan dan juga sekaligus bisa menjaga lingkungan.

    Atas konsistensinya menanam sayura organik bersama kawannya, Herwita. Akhirnya pada 2016, Maya dan Wita menjadi finalis Duta Petani Muda. Selain itu, Maya juga dipercaya untuk memimpin Aliansi Organik Indonesia (AOI) periode 2017-2020.

    Perjuangan Maya yang tidak kenal lelah memperkenalkan pertanian organik kepada petani ini pun dilirik oleh juri dalam pemilihan penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2019. Oktober 2019,  Maya Stolastika Boleng akhirnya terpilih sebagai penerima apresiasi SATU Indonesia Awards untuk bidang lingkungan.

    “Saya sungguh tidak menyangka sama sekali, saya bisa terpilih untuk mendapatkan penghargaan itu. Karena saya merasa apa yang saya lakukan ini hal kecil,” kata Maya.

    Maya berharap melalui apresiasi SATU Indonesia Awards ini bisa menginspirasi para pemuda untuk mau terjun di dunia pertanian. Melalui pengalamannya, ia yakin bahwa pertanian organik merupakan masa depan pertanian di Indonesia. Sehingga para pemuda tidak perlu ragu untuk mulai terjun ke sawah. #KitaSATUIndonesia #IndonesiaBicaraBaik (Abdul Jalil/Solopos.com)

     



    Editor : Adib M Asfar

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.