Musim Kemarau, Sebagian Tanaman Teh di Kebun Teh Jamus di Ngawi Mati

Kebun teh jamus menjadi salah satu objek wisata alam di Ngawi yang menawarkan keindahan kebun teh di dataran tinggi.

Musim Kemarau, Sebagian Tanaman Teh di Kebun Teh Jamus di Ngawi Mati Salah satu sudut kawasan wisatan Kebun Teh Jamus, Ngawi, Sabtu (26/10/2019). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, NGAWI -- Kabupaten Ngawi memiliki kawasan wisata alam yang cukup terkenal yaitu Kebun Teh Jamus. Kawasan wisata ini berada di lereng Gunung Lawu dan berlokasi di Desa Girikerto, Kecamatan Sine.

    Pemandangan indah dedaunan tanaman teh yang hijau segar menghampar luas menjadi di kebun tersebut menjadi jualan utama kawasan wisata ini. Kebun Teh Jamus memiliki wilayah seluas 478 hektare. Sedangkan luas tanah yang ditanami teh seluas 460 hektare.

    Namun, di saat musim kemarau seperti sekarang, keindahan hamparan hijau kebun teh itu berkurang. Walau begitu, pengunjung bisa menikmati keindahan kebun teh yang mungkin tak seindah saat musim hujan.

    Seperti saat Madiunpos.com mengunjungi kawasan wisata Kebun Teh Jamus pada Sabtu (26/10/2018) siang. Kesegaran udara khas pegunungan langsung terasa begitu memasuki kawasan kebun yang berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut.

    Hamparan tanaman hijau di kawasan itu sungguh sangat memanjakan mata. Tetapi ada yang mengganjal. Ada ratusan batang pohon teh yang mati dan mengering di berbagai lokasi di kebun itu. Musim kemarau menyebabkan ratusan pohon teh itu mati. Selain itu, daun teh yang masih segar juga banyak tertutup debu sehingga terlihat muram.

    Seorang penjaga keamanan Kebun Teh Jamus, Warsito, mengatakan saat musim kemarau sejumlah tanaman teh mati. Itu hal biasa, khususnya saat musim kemarau.

    "Iya banyak yang mati tanaman tehnya. Mungkin karena musim kemarau," kata dia saat berbincang dengan Madiunpos.com.

    Pengunjung bisa berfoto dengan latar belakang hijaunya kebun. Selain itu, menikmati waktu dengan duduk-duduk saja di kawasan itu juga bisa menjadi alternatif melepas penat.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.