NARKOBA KEDIRI : Permen Diduga Kandung Zat Adiktif Diuji Laboratorium

NARKOBA KEDIRI : Permen Diduga Kandung Zat Adiktif Diuji Laboratorium Anggota tim gabungan dari kepolisian dan Pemkot Kediri melakukan sidak untuk mencari permen jari-jari yang diduga mengandung zat adiktif, Kamis (13/10/2016). (Madiunpos.com/JIBI/polreskedirikota.com)

    Narkoba Kediri, sejumlah permen yang diduga mengandung zat adiktif disita polisi.

    Madiunpos.com, KEDIRI — Tim gabungan yang dari Disperindag, Dinas Kesehatan, dan Satnarkoba Polresta Kediri menemukan sejumlah permen jari-jari yang diduga mengandung zat adiktif saat inpeksi mendadak (sidak) di sejumlah pedagang jajanan di sekolahan di Kota Kediri, Kamis (13/10/2016).

    Permen jari-jari tersebut akan diuji di laboratorium untuk membuktikan apakah benar permen it mengandung zat berbahaya. Sidak tim gabungan itu menyisir pedagang asongan di beberapa sekolah, antara lain di SDN Banjaran dan TK Al-Fatah Kelurahan Banaran serta sejumlah toko tempat kulakan pedagang asongan di Jl. Ratulangi Gang 1 Kelurahan Singonegaran, Kota Kediri.

    Kabid Perdagangan Disperindag Kota Kediri, Dwi Rachman, mengatakan di TK Al-Falah, tim menemukan pedagang yang berjualan permen jari-jari. Tim belum mengetahui kandungan dalam permen jari-jari itu.

    Kami mengimbau pedagang tidak menjual permen jari-jari terlebih dahulu sebelum ada hasil tes laboratorium dari Dinkes Kota Kediri. “Nanti ada beberapa sampel permen jari-jari yang akan kami uji di laboratorium,” ujar dia.

    Kasatnarkoba Polresta Kediri, AKP Siswandi, mengatakan saat ini banyak beredar permen jari-jari di sejumlah sekolah di Kediri. Dia mengatakan tim dari kepolisian masih melakukan serangkaian penyelidikan dan permen tersebut harus diuji di laboratorium.

    “Permen ini diduga mengandung zat adiktif dan berbahaya bila dikonsumsi akan menimbulkan efek negatif. Oleh karena itu dilakukan sidak,” kata dia seperti dikutip Madiunpos.com dari laman polreskedirikota.com, Jumat (14/10/2016).

    Siswandi mengimbau produsen dan distributor makanan menghentikan penjualan permen jari-jari sampai tim mendapatkan hasil dari uji laboratorium. Jika dari hasil uji laboratorium tidak ditemukan zat berbahaya, pedagang boleh menjualnya kembali.

    “Kami juga berharap pedagang jika menemukan makanan yang berbahaya jangan dijual, namun dilaporkan ke pihak sekolah supaya nanti bisa ditindaklanjuti,” kata dia.



    Editor : Suharsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.