ORANG HILANG : Menghilang, Bakesbangpoldagri Duga 11 Anggota Gafatar Pernah di Madiun

ORANG HILANG : Menghilang, Bakesbangpoldagri Duga 11 Anggota Gafatar Pernah di Madiun Dokumentasi aksi sosial Gafatar Madiun dalam rangka Hari Bumi 2015. (Facebook.com)

    Orang hilang didata Bakesbangpoldagri, Kabupaten Madiun setelah munculnya sorotan tajam terhadap ormas Gafatar.

    Madiunpos.com, MADIUN — Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Kabupaten Madiun mendadak mengungkap data adanya 11 warga kabupaten setempat yang kini tidak diketahui keberadaan mereka. Ke-11 orang hilang itu diduganya sebagai anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

    "Sesuai data yang ada, terdapat  11 orang warga Kabupaten Madiun yang diindikasikan menjadi anggota Gafatar. Namun, saat ini keberadaan mereka telah hilang atau tidak ada lagi di sini [Madiun]," ujar Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun, Agus Budi, mengungkapkan data lama yang ia miliki kepada wartawan di Madiun, Jumat (15/1/2016).

    Sebagaimana diberitakan Madiunpos.com, karena permohonan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) yang diajukan sejak 2011 kepada Kementerian Dalam Negeri tak kunjung diluluskan, ormas Gafatar membubarkan diri pada Agustus 2015. Bakti sosial yang merupakan ciri khas organisasi kemasyarakatan itu dihentikan, sekretariat mereka yang ditinggalkan. Mantan anggota Gafatar, selanjutnya bersama-sama hijrah ke Kalimantan untuk mengembangkan komunitas dan bercocok tanam di wilayah baru.

    Setelah beberapa bulan berlalu, seiring laporan menghilangnya Rica Tri Handayani, 28, dan anak balitanya Zafran Alif Wicaksono, akhir Desember 2015 lalu, lembaga semacam Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun menjadi rajin mendata orang-orang hilang. Hasilnya, 11 orang yang kini tak bisa lagi ditelusuri jejaknya dinyatakan hilang.

    Menurut Agus Budi, dari 11 orang yang menghilang tersebut, terdapat beberapa di antaranya yang berperan sebagai pengurus dari organisasi Gafatar Cabang Madiun, yakni  sebagai ketua dan sekretaris. Kelompok ini sebelumnya juga sempat memiliki aset berupa kantor di wilayah Kabupaten Madiun, yakni di Desa Tiron, Kecamatan Madiun, dan kemudian pindah ke Desa Sumberbening, Kecamatan Balerejo.

    Hanya saja, kata dia, seiring dengan menghilangnya keberadaan mereka, aset kantor di Kabupaten Madiun tersebut telah dijual. "Sebagian besar dari mereka pergi dari Madiun setelah menjual asetnya. Dan setelah pergi, mereka juga tidak melakukan kontak dengan keluarga yang ada di Madiun. Jadi kami juga kesulitan melacak keberadaan mereka," kata dia.

    Tak Ada Kabar
    Ke-11 orang yang hilang tersebut, lanjut Agus, termasuk dua orang warga Desa Mojorayung, Kecamatan Wungu, yang baru hilang pada pertengahan tahun 2015 lalu. Agus menambahkan, sesuai data yang ada di Bakesbangpoldagri setempat, organisasi Gafatar mulai masuk ke Kabupaten Madiun sekitar tahun 2012.

    "Dari berkas yang ada, Gafatar memasukkan laporan pemberitahuan ke Pemkab Madiun pada tahun 2012. Namun saat itu tidak kami beri rekomendasi," tutur Agus sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara di Madiun.

    Tidak diberikannya rekomendasi tersebut karena keberadaan organisasi Gafatar tidak terdaftar di Kemendagri yang saat itu masih bernama Depdagri. Sebab itu, pihaknya menurut Antara, terus melakukan pemantauan terhadap kelompok tersebut yang hingga kini belum diketahui kabarnya.

    Berdasarkan catatan Madiunpos.com, organisasi kemasyarakatan (ormas) yang disebut Agus Budi tak diketahui kabarnya itu telah melakukan sejumlah aktivitas nyata berupa bakti sosial di wilayah kerja Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun. Sebagian kegiatan sosial itu bahkan dipublikasikan oleh media massa setempat dan dokumentasinya tetap mudah diakses hingga kini.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
    KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.