Padat Karya Penanaman Mangrove, Bantu Ekonomi Warga Randuboto

Di pesisir pantai Randuboto, Kecamatan Sedayu, Gresik, luas area tanam mencapai 30 hektare dengan 5.999 HOK.

Padat Karya Penanaman Mangrove, Bantu Ekonomi Warga Randuboto Penanaman mangrove oleh BPDASHL Solo di pesisir pantai utara, Kabupaten Gresik. (Istimewa)

    Madiunpos.com, SOLO – Program Padat Karya Penanaman Mangrove dilaksanakan Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Solo. Lokasinya di pesisir pantai Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

    Di pesisir pantai Randuboto luas area tanam mencapai 30 hektare dengan 5.999 HOK. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui BPDASHL Solo menanam 330.000 batang mangrove di lokasi tersebut.

    Program padat karya dipilih dalam pelaksanaan penaman mangrove di pesisir pantai Randuboto, sebagai upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Mengingat pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia juga berdampak pada perekonomian warga. Salah satunya masyarakat di pesisir pantai Randuboto.

    BPDASHL Solo Mulai Tanam Mangrove di Pangkah Kulon

    Diharapkan dengan program padat karya penanaman mangrove terjadi stimulus perekonomian masyarakat sekitar eksosistem mangrove. Sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Apalagi melibatkan sekitar 250 orang di pesisir pantai Randuboto.

    Adapun bibit tanaman mangrove yang ditanam adalah jenis Rhizophora SP. Jenis ini memiliki keunggulan, memiliki akar tunjang yang banyak. Selain penampilannya yang cukup menarik, pohon ini juga bisa mencegah erosi pantai.

    BPDASHL Solo Tanam 330.000 Mangrove di Gresik Untuk Dukung Pemulihan Ekonomi

    Distribusi bibit mangrove menggunakan perahu. (Istimewa)

    Tidak hanya itu dengan penanaman mangrove jenis Rhizophora ini juga bisa meningkatkan hasil laut seperti kepiting dan ikan. Sehingga program ini memiliki dua fungsi, memperbaiki ekosistem juga meningkatan pendapatan warga pesisir pantai Randuboto.

    Penampilan mangrove jenis Rhizophora SP ini lebih menarik. Sehingga ketika hutan mangrove terjaga, tidak menutup kemungkinan akan menjadi daya tarik wisata. Oleh karena itu perlu adanya pemeliharaan dan perawatan.

    Penanaman Mangrove Sebagai Upaya Pemulihan Ekonomi

    Salah satu desa di pesisir pantai utara Pulau Jawa di Kabupaten Gresik yang berhasil memanfaatkan hutan mangrove adalah Pangkah Wetan. Karena masyarakat di desa yang masuk Kecamatan Ujungpangkah telah memanfaatkan hutan mangrove sebagai tempat wisata.

    Sebelum penanaman BPDASHL Solo telah melalukan ground checking, diskusi dengan masyarakat, dan pengurusan perizinan. Sehingga penanaman mangrove bisa berjalan dengan baik.

     

     



    Editor : Arif Fajar Setiadi

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.