Pasokan Tersendat, Harga Garam di Kota Madiun Naik Berlipat

Pasokan Tersendat, Harga Garam di Kota Madiun Naik Berlipat Ilustrasi garam. (JIBI/Solopos/Dok.)

    Harga garam di Madiun naik dan pasokan barang sulit didapatkan.

    Madiunpos.com, MADIUN -- Dua pekan terakhir, komoditas garam dapur baik garam kasar maupun garam halus menjadi barang langka di Kota Madiun. Kalaupun ada, harga garam lebih mahal ketimbang sebelumnya.

    "Garam lagi susah dicari di pasaran. Kalaupun ada, harganya mahal, bisa naik hingga 100 persen," ujar seorang pedagang toko kelontong di Kelurahan Nambangan Kidul, Anita Heryana, kepada wartawan, di Madiun, Jumat (21/7/2017).

    Anita menambahkan sudah lebih dari sepekan terakhir garam sulit didapatkan di pasaran. Para pedagang terkendala tidak adanya kiriman barang dari distributor.

    "Kalaupun ada, kulakan barangnya mahal. Saya biasa kulak garam cap Jempol dan Cerdik, tapi kedua garam halus itu sudah hilang di pasaran. Tinggal ada garam Refina, itupun kulakannya mahal. Harga jualnya mencapai Rp2.500 per kemasan kecil. Padahal biasanya hanya Rp1.000 per bungkus," ungkap dia.

    Pedagang toko kelontong di Pasar Besar Kota Madiun, Lestari, menambahkan biasanya satu paket berisi 20 bungkus garam halus dijual dengan harga Rp17.000, kini dijual naik seharga Rp21.000 per paket. Sedangkan untuk eceran, kini garam dijual Rp1.500 hingga Rp2.000 per kemasan. Padahal, biasanya hanya Rp500 hingga Rp750 per kemasan.

    "Ini kenaikan harga paling tinggi untuk komoditas garam. Biasanya tergolong stabil dan tidak pernah naik harga," ujar Lestari.

    Berdasarkan sejumlah informasi, kondisi garam yang langka di pasaran disebabkan karena petani garam sedang gagal panen. Akibatnya, stok di pasaran juga meghilang karena tidak ada pengiriman dari distributor.

     



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.