PELAYANAN PUBLIK BOJONEGORO : 56 Desa di Bojonegoro Sudah Miliki Laman Internet

PELAYANAN PUBLIK BOJONEGORO : 56 Desa di Bojonegoro Sudah Miliki Laman Internet Ilustrasi (illustratiction.fr)

    Pelayanan publik Bojonegoro diperkuat dengan adanya laman desa.

    Madiunpos.com, BOJONEGORO - Sebanyak  56 desa di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur kini memiliki domain berupa laman desa yang berisi pelaporan pemanfaatan anggaran desa di berbagai bidang pembangunan.

    "Pembuatan laman [website] desa sudah berjalan sejak dua tahun lalu. Sekarang ini sudah ada 56 desa yang memiliki laman desa yang berisi pelaporan keuangan dan potensi desa," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Bojonegoro Kusnandaka Tjatur di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (18/5/2016).

    Dia menyebut keberadaan laman desa merupakan bentuk keterbukaan informasi publik sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

    Di Bojonegoro, katanya, pengelolaan laman desa diatur melalui Peraturan Bupati (Perbup) Bojonegoro No. 20 tahun 2012 tentang Inovasi Pembangunan Berbasis Partisipasi Publik. "Dalam perbup itu juga diatur alokasi anggaran operasional laman desa dan masuk dalam APBDes," papar dia.

    Ia mencontohkan di Kecamatan Sumberrejo, dengan 26 desa sudah memiliki laman desa dengan mengalokasikan anggaran operasional laman desa sebesar Rp5 juta per tahun.

    "Laman desa itu, selain berisi pelaporan pemanfaatan anggaran desa, juga berisi berbagai potensi desa," urai dia.

    Kusnandaka menargetkan seluruh desa/kelurahan yang ada di kabupaten itu, yakni sebanyak 430 desa/kelurahan, sudah memiliki laman pada 2017. "Target tahun ini ada tambahan 26 laman desa," ujarnya.

    Ia menambahkan keterbukaan informasi publik di daerahnya juga dilakukan melalui 60 blog kelompok informasi masyarakat (KIM) yang tersebar di berbagai desa.

    Menurut dia, Kominfo juga memberikan pendampingan teknis kepada personel pengelola laman desa terkait kelancarannya. Pendampingan teknis untuk menghindari laman desa yang stagnan karena pengelolanya tidak pernah meng-update perkembangan data.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.