PEMBAKARAN REOG : Ribuan Seniman Ponorogo Turun Jalan Tuntut Permintaan Maaf
Pembakaran reog dalam konflik KJRI Davao menuai amarah ribuan seniman Ponorogo dan beberapa kota atau kabupaten lain, mereka turun jalan menggelar demo seniman.
Madiunpos.com, PONOROGO – Ribuan seniman Reog Ponorogo menggelar demonstrasi, Selasa (10/11/2015), sebagai bentuk protes atas pembakaran properti reog di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Davao di Filipina.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Madiunpos.com, demo seniman atas insiden pembakaran reog itu bukan hanya dilakukan seniman asal Ponorogo. Tampak turun ke jalan juga seniman dari berbagai kota atau kabupaten di Indonesai.
Ribuan seniman tersebut melakukan aksi unjuk rasa dengan berorasi, membentangkan spanduk bertuliskan sejumlah tuntutan, serta tidak ketinggalan mementaskan reog di sekitar Alun-Alun Ponorogo.
Setelah melakukan serangkaian kegiatan dalam aksi protes pembakaran properti di KJRI Davao, perwakilan demonstran lantas diperkenankan mengikuti audensi di Lantai II Gedung DPRD Kabupaten Ponorogo, Jl. Alun-Alun Timur. Perwakilan peserta demonstrasi seniman itu diterima unsur pimpinan DPRD Ponorogo beserta Penjabat Bupati Ponorogo Maskur.
“Kami tidak terima dengan pembakaran reog yang dilakukan di KJRI Davao beberapa waktu yang lalu. Tuntutan kami, yakni mereka segera meminta maaf kepada warga Ponorogo sebagai pemilik kesenian reog ini,†kata seniman reog perwakilan Komunitas Pandemen Reyog (Kompag) Ponorogo, Grendo, seperti dikutip Madiunpos.com dari dinding fanpage Facebook Semua Tentang Ponorogo, Selasa.
Pemeriksaan Reog
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan pihaknya tengah melakukan pemeriksaan internal terkait pembakaran reog di Konsulat Jenderal RI di Davao Filipina. “Pada intinya, telah ada statement [pernyataan] resmi dari KJRI Davao tentang masalah reog tersebut dan Kemlu juga ada proses internal untuk memastikan karena barang tersebut merupakan aset instansi negara," kata Arrmanatha Nasir di Jakarta, seperti dikabarkan Kantor Berita Antara, Minggu (8/11/2015).
Pada 20 Oktober 2015 lalu, KJRI Davao mengeluarkan pernyataan resmi bahwa pemusnahan reog Ponorogo dengan cara dibakar tersebut dilakukan karena kondisinya telah rusak dan dimakan rayap. Namun, dalam foto-foto yang beredar secara viral dan bahkan telah disebarluaskan oleh media online lokal, Bitung News, memperlihatkan adanya ritual tertentu sebelum pembakaran.
Dalam Kondisi Baik
Dalam salah satu foto juga tampak bahwa sebelum dibakar, reog Ponorogo tersebut disimpan dalam lemari kaca dan tampak dalam kondisi yang baik. Selain reog, dalam foto yang lainnya tampak oknum KJRI Davao melepaskan ornamen naga pada set gamelan dan kemudian membakarnya.
Terkait hal tersebut, Arrmanatha menyampaikan Kemlu akan melakukan pemeriksaan sesuai proses-proses yang sesuai dengan pakem yang ada. "Secara periodik memang ada pemeriksaan secara internal," ujar dia.
Reaksi di dalam negeri terkait pembakaran reog Ponorogo di KJRI Davao, salah satunya disampaikan Komunitas Reog Jabodetabek. Komunitas tersebut melayangkan surat resmi ke KJRI Davao, Filipina, untuk meminta klarifikasi informasi pembakaran alat kesenian reog oleh oknum pejabat KJRI.
Sekjen Paguyuban Reog Jabodetabek, Agus Setiyoko mengatakan pihaknya mengharapkan KJRI Davao selain memberikan penjelasan rinci mengenai pembakaran reog tersebut, juga dapat menyiarkan klarifikasi tentang pembakaran benda-benda kesenian reog itu di sejumlah media nasional.
Â
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
Editor : Rahmat Wibisono
Baca Juga
- Ada Puluhan Event, Grebeg Suro Ponorogo Bakal Digelar Selama Sebulan Lebih
- Monumen Reog Ponorogo Setinggi 126 Meter Mulai Dibangun, Ini Harapan Gubernur Jatim
- Bakal Kalahkan GWK di Bali, Ponorogo Bangun Monumen Reog Setinggi 126 Meter
- Heppiii Community Ponorogo Apresiasi Seniman Reog yang Tampil Memukau di Grebeg Suro 2022
- Grebeg Suro 2022 di Ponorogo Sukses Digelar, Bupati Sugiri Sampaikan Terima Kasih kepada Masyarakat
- Kemendikbudristek Tak Usulkan Reog ke UNESCO, Bupati Ponorogo Kecewa
- Tari Reog dan Ponorogo Diusulkan Jadi Warisan Budaya dan Kota Kreatif UNESCO
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.