PENCEMARAN LINGKUNGAN : Duh, Sungai Depan Kantor Perum Perhutani Madiun Kotor dan Bau!

PENCEMARAN LINGKUNGAN : Duh, Sungai Depan Kantor Perum Perhutani Madiun Kotor dan Bau! Sungai di depan Kantor Perum Perhutani KPH Madiun yang airnya berwarna hitam dan penuh sampah, Selasa (25/8/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

    Pencemaran lingkungan yang mengganggu pemandangan tampak di sungai depan Kantor Perum Perhutani KPH Madiun yang kotor dengan sampah.

    Madiunpos.com, MADIUN — Pencemaran lingkungan di Madiun tidak terelakan. Kondisi air sungai yang berada di depan Kantor Perum Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Madiun berwarna hitam dan berbau tidak sedap.

    Pantauan Madiunpos.com di lokasi, Selasa (25/8/2015), kondisi sungai di depan Kantor Perum Perhutani KPH Madiun itu juga kotor. Sampah plastik dan sampah dari pohon kering juga menghiasai sungai dengan lebar sekitar 3 m tersebut. Sampah yang mengambang di sungai paling banyak berada di sekitar tempat pembungan sementara sampah (TPS).

    Warga Kecamatan Taman, Madiun, Ekowati, 43, yang dijumpai Madiunpos.com di sekitar sungai, menyesalkan kotornya sungai di depan Kantor Perum Perhutani KPH Madiun itu. Menurut dia, tidak patut sungai tetep dibiarkan kotor hingga mengganggu aktivitas masyarakat dan pengguna Jl. Rimbamulaya, Madiun.

    Kotornya sungai, lanjut Ekowati, menjadi bukti penanganan pencemaran lingkungan di Madiun rendah. "Padahal di depan Kantor Perum Perhutani KPH Madiun  ya? Masak Perhutani atau warga di sekitar sungai tidak bergerak untuk membersihkan kotoran [di sungai]," kata Ekowati.

    Senada dengan Ekowati, warga Kecamatan Mangunharjo, Madiun, Sunandar, 54, menilai pemerintah tidak boleh diam untuk mengatasi pencemaran lingkungan di Madiun. Selain pemerintah, lanjut dia, masyarakat juga harus bersama-sama membangun kesadaran untuk menjaga kebersihan, mulali di lingkungan masing-masing.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.