Pendiri Kompas Jakob Oetama Berpulang, Besok Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

Jakob Oetama yang pernah menerima Piagam Mahaputera dari Presiden pada 1973 akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Kamis (10/9/2020).

Pendiri Kompas Jakob Oetama Berpulang, Besok Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Salah satu pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama, semasa hidup (Bisnis-Dok./Kompas Gramedia Group)

    Madiunpos.com, JAKARTA - Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama meninggal dunia pada pukul 13.05 WIB, Rabu (9/9/2020). Jenazah Jakob Oetama akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kamis (10/9).

    Direktur Corporate Communication Kompas Gramedia Rusdi Amral mengatakan jenazah tokoh pers itu akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis siang.

    “Akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata besok siang, akan diumumkan besok siang,” katanya melalui siaran Kompas TV, Rabu.

    CR-V Ringsek & Mercedes-Benz Habis Terbakar di Tol Solo-Semarang, 2 Warga Surabaya Meninggal

    Dia menjelaskan Jakob Oetama sempat menerima Piagam Mahaputera dari Presiden pada 1973. Setelah disemayamkan di Palmerah Selatan, jenazah akan diserahkan ke negara.

    Di mata para karyawan, Jakob Oetama adalah pemimpin yang memberikan teladan dengan nilai kejujuran, integritas, rasa syukur, dan kemanusiaan. Nilai ini juga ditanamkan ke seluruh karyawannya.

    Jakob Oetama meninggal di Rumah Sakit Mitra keluarga Kelapa Gading Jakarta. Saat masuk ke rumah sakit, sosok itu sudah dalam kondisi kritis. Situasi ini diperburuk oleh faktor usia.

    Pamit ke Sawah Tak Pulang-Pulang, Warga Ditemukan Meninggal di Dasar Sumur Tua

    Jenazah akan disemayamkan di Gedung Kompas, Palmerah Selatan. Pelayat juga harus mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

     

    Doktor Honoris Causa

    Pak JO, demikian sapaan di kalangan dekatnya, merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia. Pak JO juga menjadi Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN.

    Semasa hidupnya, almarhum tercatat menerima gelar Doktor Honoris Causa di bidang komunikasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan menerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah Indonesia pada 1973.

    Sling Lift Putus, 4 Pekerja Proyek RSI Unisma Malang Meninggal, 6 Luka-Luka

    Jakob adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Karier jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur mingguan Penabur pada 1956 dan berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari pada 1963 bersama P.K. Ojong, yang mungkin diilhami majalah Reader's Digest dari Amerika.

    Dua tahun kemudian, 28 Juni 1965, bersama Ojong, Jakob mendirikan harian Kompas yang dikelolanya hingga kini.

    Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariasi dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV, hingga universitas.

    Kecelakaan Maut di Tol Solo-Semarang, Polisi: 2 Kendaraan Dalam Kecepatan Tinggi

    Selain itu, bersama Jusuf Wanandi, Muhammad Chudori, Eric Samola, Fikri Jufri, Goenawan Mohamad, H. G. Rorimpandey, dan Harmoko, Jakob Oetama juga ikut mendirikan The Jakarta Post, harian nasional Indonesia berbahasa Inggris.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.