PENGAIRAN BOJONEGORO : Hujan, Persediaan Air di 380 Embung Masih Aman

PENGAIRAN BOJONEGORO : Hujan, Persediaan Air di 380 Embung Masih Aman Ilustrasi Embung (Dok/JIBI/Solopos)

    Pengairan Bojonegoro yakni terkait embung masih terisi air.

    Madiunpos.com, BOJONEGORO - Sebagian besar dari ratusan embung di Kabupaten Bojonegoro hingga awal Juli 2016 masih penuh terisi air karena pasokan air hujan.

    Sekretaris Dinas Pengairan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro Moch. Husin menjelaskan pengalaman tahun-tahun lalu dari sebanyak 380 embung di wilayah setempat, rata-rata hanya tinggal separuhnya pada Juli.

    Bahkan menginjak pertengahan Juli, tambah dia, kondisi air embung sudah habis dimanfaatkan warga untuk berbagai keperluan termasuk untuk tanaman padi dengan cara disedot memakai mesin pompa air.

    "Tapi sekarang ini hujan masih turun sehingga embung yang tersebar di 28 kecamatan masih memperoleh tambahan air hujan," kata dia, Jumat (3/6/2016). Untuk diketahui, embung-embung tersebut berkapasitas 5.000-10.000 meter kubik per embung.

    Ia mencontohkan embung yang airnya masih melimpah antara lain embung di Desa Mbondol, Kecamatan Ngambon, di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem, dan Desa Kepoh, Kecamatan Kepohbaru.

    Husin menjelaskan sesuai kebijakan desa, warga dilarang memanfaatkan air embung seluruhnya untuk tanaman padi dengan cara menyedot dengan mesin pompa air. Pengambilan air embung yang diperbolehkan dengan alat pengambil air tradisional.

    Menurut dia, pemkab memprogramkan membangun 1.000 embung untuk mengatasi kesulitan air baku bagi warga di daerah yang selalu mengalami kekeringan di musim kemarau.

    "Tapi untuk merealisasikan pembangunan 1.000 embung hambatannya salah satunya embung yang akan dibangun di atas tanah Perhutani yang belum memperoleh izin dari Menteri Kehutanan," kata dia.

    Kasi Pemanfaatan Sumber Daya Air Dodi Sigit Wijaya menambahkan air yang tertampung di Waduk Pacal di Kecamatan Temayang, juga masih cukup besar sekitar 17 juta meter kubik per detik, per 3 Juni 2016.

    Sekarang ini, lanjut dia, air Waduk Pacal dikeluarkan sekitar 5 meter kubik per detik untuk mengairi tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya yang masih berusia sekitar sebulan, sejak beberapa hari lalu.

    Pengeluaran air Waduk Pacal juga untuk mengairi tanaman padi yang baru mulai tanam di sepanjang daerah irigasinya di sejumlah desa di Kecamatan Kepohbaru, Kanor dan Sumberrejo.

    "Sesuai data ada tanaman padi musim tanam (MT) I kemarau di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal seluas 17.000 hektare baik yang berusia sebulan atau baru mulai tanam," beber dia.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.