Kategori: News

Pengajuan Perceraian di PA Surabaya Membeludak, Antrean Capai 500 Meter

Madiunpos.com, SURABAYA - Setelah sempat lockdown dua pekan, pengajuan perceraian di Pengadilan Agama Surabaya membeludak. Per hari diperkirakan 40-50 kasus gugat cerai. Antrean kasus perceraian di Kota Surabaya selama pandemi Covid-19 meningkat tiap bulan.

Banyaknya perkara perceraian itu didominasi cerai gugat atau gugatan dari pihak istri. Panitera Pengadilan Agama (PA) Surabaya Abdusalam Syakur Widodo mengatakan ada kenaikan kasus gugat cerai signifikan pada Juni dan Juli lalu.

"Juni kita mencatat ada 439 perkara cerai talak dan 955 gugat cerai. Sedangkan yang dikabulkan cerai talak sebanyak 131 perkara dan gugat cerai 316 perkara," beber Syakur, Senin (7/8/2020).

Lima dari Enam Korban Meninggal Kecelakaan Maut di Tuban Ternyata Satu Keluarga

Sedangkan pada Juni, lanjut Syakur, cerai talak meningkat menjadi 478 perkara. Sementara gugat cerai mencapai 1.054 perkara.

"Nah peningkatan paling banyak ini terjadi pada Juli. Cerai talak ada 478 perkara dan cerai gugat ada 1.054 perkara," terangnya.

"Ini yang dikabulkan cerai talak ada 174 perkara kemudian cerai gugat sebanyak 364 perkara," imbuhnya.

Kecelakaan Maut di Tuban 6 Orang Meninggal, Ini Pengakuan Korban Selamat

Menurut Syakur, sebenarnya pada Agustus kasus juga tinggi. Namun karena Pengadilan Agama Surabaya sempat di-lockdown selama dua pekan, jumlahnya menurun.

"Agustus cerai talak 309 dikabulkan 26. Gugat cerai 696 dan dikabulkan 56. Agak menurun karena kami sudah tidak menerima perkara karena kan lockdown karena pegawai dan hakim kami ada yang positif Covid-19," tuturnya.

 

Masalah Ekonomi

Meski begitu, sejak PA dibuka kembali setelah lockdown dua pekan, kasus pengajuan perkara perceraian kembali meningkat. Bahkan antrean panjang pemohon perceraian di depan kantor PA tak terhindarkan.

5 Ledakan Warnai Kebakaran Pabrik Mebel di Mojokerto, Ratusan Karyawan Selamatkan Diri

"Awal bulan lockdown kami buka lagi itu antrean bahkan sampai mencapai setengah kilo [500 meter] di depan kantor sejak 1 September sampai sekarang. Padahal itu juga sudah kami batasi," tukasnya.

Syakur menjelaskan tingginya angka perceraian itu masih didominasi masalah pertengkaran. Salah satunya yang paling menonjol yakni masalah ekonomi.

"Ya biasa, ekonomi. Apalagi di masa sekarang yang pandemi memang masalah ekonomi lagi dihadapi banyak orang," kata Syakur.

Pembelajaran Tatap Muka Perdana SMA di Tegal , Begini Suasananya

 

Haryono Wahyudiyanto

Berita Terkini

Dukung UMKM Naik Kelas, Pegadaian Raih Penghargaan Kolaborator Entrepreneur Hub dari Kementerian UMKM

Madiunpos.com, JAKARTA-Dinilai berhasil mendorong pelaku usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas, PT Pegadaian… Read More

1 hari ago

Sinergi untuk Negeri, Pegadaian Bersama 3 Institusi Pasar Modal Siapkan ETF Emas Pertama di Indonesia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian, bersama dengan PT BRI Manajemen Investasi (BRI MI), PT Mandiri… Read More

2 hari ago

Peduli Warga Terdampak Tanah Gerak di Purbalingga, Pegadaian Salurkan Bantuan

Madiunpos.com, PURBALINGGA-Pegadaian Kanwil XI Semarang menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga Desa Maribaya, Kecamatan Karanganyar,… Read More

4 hari ago

Bergerak Cepat, Pegadaian Salurkan Bantuan Darurat untuk Bencana di Sumatra

Madiunpos.com, JAKARTA - Serangkaian bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda Aceh, Sumatra Utara,… Read More

5 hari ago

Perkuat Pemberdayaan Pandai Besi Binongko, Pegadaian dan Universitas Halu Oleo Jalin Kerja Sama

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian bersama Universitas Halu Oleo melaksanakan program pemberdayaan masyarakat pandai besi di Pulau Binongko,… Read More

1 minggu ago

Konsisten, PT Pegadaian Pertahankan Predikat Most Trusted Company dalam Ajang CGPI 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Komitmen kuat PT Pegadaian dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten… Read More

1 minggu ago

This website uses cookies.