PERTAMBANGAN BOJONEGORO : Penambang Minyak Tradisional Minta Sosialisasi Pertamina

PERTAMBANGAN BOJONEGORO : Penambang Minyak Tradisional Minta Sosialisasi Pertamina Ilustrasi pertambangan minyak tradisional di Bojonegoro. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

    Pertambangan di Bojonegoro menempatkan penambang minyak tradisonal dalam kondisi tersudut.

    Madiunpos.com, BOJONEGORO — Paguyuban penambang minyak tradisional di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur meminta Pertamina EP Asset 4 Field, Cepu, Jawa Tengah melakukan sosialisasi kepada perengkek bahan bakar minyak hasil sulingan lapangan minyak di Kecamatan Kedewan.

    "Kami minta Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, menyosialisasikan kepada perengkek, sebelum menertibkannya," kata juru bicara Paguyuban Penambang Minyak di Kecamatan Kedewan, Bojonegoro, Trisno, Rabu (16/12/2015).

    Lebih lanjut ia menjelaskan sosialisasi itu sekaligus juga mencari jalan untuk tetap dapat mempekerjakan para perengkek atau loper pengangkutan BBM, yang sebagian besar warga Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan. Menurut dia, para perengkek dulunya menggunakan sepeda motor hanya untuk mengangkut minyak mentah di dalam jeriken dari sumur minyak ke lokasi penampungan. Tapi, lanjut dia, perengkek kemudian mengangkut BBM sulingan setelah ada penyulingan tradisional di lokasi penambangan.

    "Penambang memilih menyuling minyak mentah karena lebih menguntungkan dibandingkan disetor ke Pertamina EP Asset 4 Field Cepu," ucapnya.

    Permintaan juru bicara Paguyuban Penambang Minyak di Kecamatan Kedewan, Bojonegoro itu diamini pula Kepala Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan, Sutiyono. "Saya sependapat ada sosialisasi, agar "perengkek" tidak menganggur, setelah dilarang membawa minyak keluar," kata Kepala Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan, Sutiyono.

    Ia menyebutkan jumlah penambang--termasuk penyuling perengkek—mencapai sekitar 80% warga Desa Hargomulyo. "Saya tidak hapal jumlah warga kami yang bekerja di penambangan sumur minyak tua. Tapi, dari 3.700 warga dewasa, ada sekitar 80% yang bekerja di penambangan sumur minyak," jelas dia.

    Berdasarkan data Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, perengkek yang mengangkut BBM sulingan secara tradisional berupa solar, minyak tanah, jumlahnya 356 perengkek, sebagian besar dari mereka adalah warga Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan.

    Sesuai perkiraan, jumlah BBM sulingan yang dibawa keluar dari kawasan pertambangan minyak tradisional di Bojonegoro, baik dalam bentuk solar maupun minyak tanah, melalui jalan Desa Hargomulyo dan Wonocolo, diperkirakan mencapai 447 barel/hari. Di lapangan sumur minyak tua di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, dengan jumlah 772 titik sumur minyak lama dan baru, tercatat ada 504 dapur lokasi penyulingan minyak mentah tradisional.

    "Minyak mentah yang disetorkan ke Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, hanya sisanya. Bahkan, kadang campuran airnya cukup banyak, sehingga ditolak," ucap seorang petugas Pertamina EP Asset 4 Field Cepu di lokasi Posko Desa Hargomulyo.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.