PERTANIAN PONOROGO : Lalat Buah Serbu Lombok Ponorogo Siap Panen

PERTANIAN PONOROGO : Lalat Buah Serbu Lombok Ponorogo Siap Panen Ilustrasi tanaman cabai (JIBI/Harianjogja/Dok.)

    Pertanian Ponorogo diguncang dengan kahadiran lalat buah yang menyerang tanaman cabai.

    Madiunpos.com, PONOROGO — Sejumlah petani lombok di Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) semringah memasuki musim panen ke tiga pada pertengahan Desember 2015 ini. Mereka meraup omzet hingga Rp1 juta untuk penjualan cabai hasil panen dari lahan berukuran sepetak.

    Salah seorang petani lombok di Kelurahan Kadipaten, Prasetyo, mengatakan petani lombok di Babadan rata-rata mampu menggelar panen lombok hingga tiga kali dalam setahun. Menurut dia, hasil panen lombok setiap musimnya semakin banyak atau terus meningkat.

    Prasetyo menyebut hasil panen lombok pada musim panen ke tiga tahun 2015 bisa mencapai 85 kg dari lahan pertanian berukuran sepetak. "Hasil panen lombok kui bertahap, biasane dipanen 4 dino pisan. Pisanan byen asile 40 kg, kapindho 60 kg, katelu 85 kg. Rego lombok dino-dino iki soko petani kisaran 13-15 ewu," kata Prasetyo yang dikutip Madiunpos.com dari fanpage Facebook Semua Tentang Ponorogo, Minggu (13/12/2015).

    Prasetyo membeberkan petani membutuhkan uang Rp4 juta untuk mengolah lahan pertanian berukuran sepetak dalam setahun. Dia menerangkan pengolahan lahan pertanian lombok yang dilakukan petani, antara lain mulai dengan membeli bibit, mulsa atau menutup lahan dengan plastik, pupuk, serta membayar tenaga kerja.

    Prasetyo menyampaikan petani hampir sama dengan pengusaha, yakni untung rugi dalam bekerja sudah menjadi risiko yang tidak terhindarkan. "Soal nandur, masalah bati rugi kui wis resiko koyo bisnis liyane. Pertama sing penting piye carane tandurane iso apik, masalah rego munggah/mudun wis biasa. Lombok kan umure rodo dowo, panen iso 2 kali musim. Insya Allah rego murah iso ketutup panenan pas rego larang," ujar Prasetyo menyampaikan pertanian Ponorogo berupa cabai.

    Prasetyo yakin panen kali ini bisa menutup modal untuk menyiapkan pertanian cabai sejak awal tahun 2015. Dia menyampaikan harga cabai di Ponorogo setahun belakangan stabil standar, yakni sekitar Rp13.000/kg sampai Rp15.000/kg.

    Lalat Buah
    Disinggung soal kendala yang dihadapi, menurut Prasetyo, petani cabai di Bumi Reog rata-rata sedang melawan lalat buah yang datang untuk merusak dengan merontokkan tanaman.

    "Bab kendala, musim panen iki biasane rontok mergo lalat buah. Solusine blajar karo sing penga;aman, contone nganggo pemikat lalat buah. Budidaya tani pancen kudu sregep diskusi karo sing wis pengalaman," saran Prasetyo menyampaikan peluang pertanian cabai Ponorogo itu.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
    KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.