SEJARAH MADIUN : Setiap Prasasti di Monumen Kresek Punya Kisah Sadis, Begini Ceritanya…

SEJARAH MADIUN : Setiap Prasasti di Monumen Kresek Punya Kisah Sadis, Begini Ceritanya… Salah satu patung di Monumen Monjari. Tidak ada papan informasi di sekitar prasasti tersebut yang menceritakan makna patung. Foto diambil Selasa (8/9/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

    Sejarah Madiun yang ditandai Monumen Kresek mempunyai beragam cerita sadir.

    Monumen Kresek, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) yang merupakan salah satu lokasi bersejarah Madiun, Selasa (8/9/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)
    Monumen Kresek, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim) yang merupakan salah satu lokasi bersejarah Madiun, Selasa (8/9/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN – Ketersediaan etiket atau papan informasi yang terpasang di masing-masing objek atau prasasti di kompleks bangunan penanda sejarah Madiun, Monumen Kresek, minim. Informasi tertulis mengenai sejarah masing-masing prasasti atau patung hanya tersedia di pendapa yang berada di Kompleks Monumen Kresek.

    Pantauan Madiunpos.com, terdapat 10 poin informasi sejarah Madiun di Monumen Kresek yang tertera pada spanduk yang terbuat dari bahan spanduk plastik MMT berukuran besar tersebut. Berikut informasi sejarah Madiun yang terdapat di Monumen Kresek:

    1. Bangunan Monumen Kresek merupakan monumen yang menggambarkan keganasan PKI [Partai Komunis Indonesia] di Madiun pada 1948 menjadikan peristiwa pembantaian dan pemberontakan, yang dibangun dari tahun 1987 selesai tahun 19991 di atas tanah seluas 3,3 ha terletak 8 km ke arah timur Kota Madiun, tepatnya di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.
    2. Bangunan patung paling atas adalah Patung Muso membawa pedang yang ingin memenggal kepala seorang kiai yang dikenal dengan nama Husen. Kiai Husen adalah seorang kiai yang arif dan bijaksana, beiau sebagai anggota DPRD Kabupaten Madiun pada 1948.
    3. Di sebelah barat bangunan Patung Muso ada bangunan relief yang menggambarkan proses pemberontakan yang dilakukan oleh PKI sekaligus penumpasannya. Penumpasan terhadap PKI dilakukan oleh Divisi Siliwangi dipimpin oleh Kolonel Sadikin dan Divisi Jawa Timur (Jatim) dipimpin oleh Kolonel Sungkono.
    4. Di sebelah timur bangunan patung Muso ada bangunan Patung Anak-Anak Korban PKI yang menuntut belas kepada Pemerintah RI agar menumpas kegiatan PKI di Kota Madiun.
    5. Undak-undak masuk monument Kresek menunjukkan tanggal 17-8-1994 sebagai hari Kemerdekaan RI.
    6. Di depat pintu masuk sebelah selatan juga terdapat prasasti batu ukiran nama-nama prajurit TNI, Polri, pamong praja, tokoh Masyarakat dan guru yang menjadi korban keganasan PKI.
    7. Di depan prasasti ukiran nama-nama korban juga terdapat sumur tempat pembuangan korban keganasan PKI yang telah tertutup dan dibuat relief korban-korban di atasnya.
    8. Pendapa di area Monumen Kresek merupakan bekas rumah penduduk/warga yang dijadikan Markas PKI sebagai ajang pembantaian para korban keganasan PKI.
    9. Monumen Kresek merupakan kenangan pahit yang ditimbulkan oleh PKI yang tidak boleh terlupakan dan harus diingat oleh generasi muda bangsa dalam memperjuangkan tegaknya Pancasila dan UUD 1945.
    10. Di samping sebagai pengenalan anak sekolah untuk mengenang kejadian waktu itu, Monumen Kresek sekarang dijadikan objek wisata yang banyak dikunjungi masyarakat sebagai tempat rekreasi dan telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti mainan anak, balai pertemuan/pendapa dan kios masakan kuliner.

    “Kami yang baru pertama kali ke Monumen Kresek bingung saat mencari informasi terkait cerita di balik masing-masing prasasti atau patung. Tidak ada papan informasi yang dipasang di dekat prasasti,” kata salah satu pengunjung asal Malang, Santika, 42, kepadaMadiunpos.com di kompleks bangunan penanda sejarah Madiun itu, Selasa (9/9/2015).

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.