SEJARAN MADIUN : Masjid Kuncen Tak Pernah Disebut Nur Hidayatullah

SEJARAN MADIUN : Masjid Kuncen Tak Pernah Disebut Nur Hidayatullah Suasana salat Zuhur di Masjid Kuno Kuncen, Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim), Rabu (16/12/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

    Sejarah Madiun mengungkapkan Masjid Kuno Kuncen sebenarnya memiliki nama yang disepakati warga Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jatim, sejak 1970.

    Madiunpos.com, MADIUN – Masjid Kuno Kuncen di Kelurahan Kuncen,Kota Madiun, Jawa Timur merupakan salah satu masjid tertua yang bertahan di kota itu. Kebanyakan warga Madiun tentu tahu lokasi masjid berdaya tarik wisata itu, namun tak banyak dari mereka yang tahu bahwa masjid itu sejak 1970 menyandang nama Nur Hidayatullah.

    Nama Nur Hidayatullah itu bukanlah nama yang disematkan pembangun masjid kuno itu. Jangankan nama, bahkan penggagas maupun tahun pembangunan masjid kuno itu hingga kini masih kelabu.

    Saimunir, 67, warga Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim) yang kini menjabat sebagai koordinator pengelola Masjid Kuno Kuncen saat berbincang dengan Madiunpos.com, Rabu (16/12/2015), mengakui kenyataan itu. Namun, menurut dia, patut diduga Masjid Kuno Kuncen sudah dibangun pada zaman Bupati Pangeran Timur, setelah tahun 1575 atau pada akhir abad XVI.

    “Kami tidak pernah menemukan tulisan pasti mengenai sejarah pendirian Masjid Kuno Kuncen. Kami hanya mendengar kisah dari omongan sesepuh dan ulama. Masjid Kuno Kuncen dikabarkan telah berdiri sekitar tahun 1575,” kata.

    Pangeran Timur yang dimaksud Saimunir adalah putra Sultan Trenggono, adik ipar Sultan Hadiwijaya alias Mas Karebet atau kondang disebut Jaka Tingkir. Pangeran Timur pada 18 Juli 1568 diangkat sebagai Bupati Madiun oleh Sunan Bonang yang mewakili para wali.

    Pangeran Timur yang kemudian dikenal sebagai Panembahan Rama atau Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno memerintah Madiun selama 18 tahun, yang pada rentang tahun 1568–1586. Di tengan pemerintahan, tepatnya pada tahun 1575, Pangeran Timur memindahkan pusat pemerintah dari utara ke selatan wilayah kekuasaannya, yaitu dari Kelurahan Sogaten ke Kelurahan Kuncen yang dulu bernama Wonorejo.

    Selama menjalankan pemerintahan, Pangeran Timur membawa misi untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Penyebaran agama tersebut identik dengan pembangunan pusat atau tempat ibadah berupa masjid. Berdasarkan lokasi pusat pemeritahan baru Pangeran Timur dan misi pemerintahannya itulah, Saimunir menghubungkan keberadaan Masjid Kuno Kuncen dengan pemerintah pimpinan Pangeran Timur.

    Lebih lanjut Saimunir yang sudah menjadi pengelola Masjid Kuno Kuncen sejak tahun 1990 tersebut menyampaikan penyebutan Masjid Kuno Kuncen sebenarnya kurang tepat. Menurut dia, masjid yang berada di wilayah Kelurahan Kuncen itu belum memiliki nama pasti sebelum tahun 1970.

    Menurut Saimunir, warga Kelurahan Kuncen pada tahun 1970 baru bersepakat memberi nama Masjid Kuno Kuncen sebagai Masjid Nur Hidayatullah. “Kami tidak pernah menemukan sumber tertulis mengenai kepastian nama Masjid Kuno Kuncen setelah dibangun setelah tahun 1575. Warga Kelurahan Kuncen baru bersepakat pada tahun 1970 untuk membuat nama masjid tersebut menjadi Masjid Nur Hidayatullah,” ujar Saimunir menerangkan bagian dari sejarah Madiun.

    Meski sudah punya nama pasti, masjid itu menurut Saimunir, tak pernah disebutkan warga maupun para jemaah atau pengunjung masjid sebagai Masjid Nur Hidayatullah. Warga maupun jemaah atau pengunjung konsisten menyebut masjid itu sebagai Masjid Kuno Kuncen.

    Kendati nama Masjid Nur Hidayatullah tak banyak diingat orang, Saimunir menyatakan hal tersebut tidak menjadi soal. Yang lebih penting, menurutnya, masyarakat tetap membantu menjaga dan melestarikan bangunan sejarah di Kota Madiun itu.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
    KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.