SENSUS EKONOMI 2016 : BPS Kabupaten Kediri Butuh 1.838 Penyensus, Ini Syaratnya…

SENSUS EKONOMI 2016 : BPS Kabupaten Kediri Butuh 1.838 Penyensus, Ini Syaratnya… Logo Sensus Ekonomi 2016. (bandungkota.bps.go.id)

    Sensus Ekonomi 2016 mulai memasuki tahap perekrutan petugas penyensus.

    Madiunpos.com, KEDIRI — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kediri, Jawa Timur membutuhkan 1.838 orang sebagai tenaga penyensus untuk melaksanakan Sunsus Ekonomi 2016. "Survei akan kami adakan pada 1-31 Mei 2016, dan kami akan merekrut petugas dari luar," kata Kepala BPS Kabupaten Kediri Lilik Wibawati sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara di Kediri, Selasa (15/12/2015).

    Ia mengatakan Sensus Ekonomi 2016 penting dilakukan guna mengetahui perkembangan dunia usaha di Kabupaten Kediri. Sensus itu merupakan bagian dari upaya pembaruan data dari Sensus Ekonomi yang terakhir dilakukan pada 2006.

    Sementara itu, Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kabupaten Kediri Arief Dwi Purwanto mengatakan BPS saat ini sedang persiapan untuk pengumuman perekrutan dalam persiapan Sunsus Ekonomi 2016. Beberapa persyaratan akan diterapkan secara ketat salah satunya persyaratan administrasi misalnya pendidikan terakhir, kartu tanda penduduk (KTP), sampai nomor telepon seluler.

    Seleksi Ketat
    Selain menerapkan seleksi administrasi yang ketat, BPS juga akan melakukan wawancara kepada para calon petugas Sensus Ekonomi 2016 itu terkait dengan kondisi ekonomi di daerahnya. Jika lolos, mereka nantinya bisa dipekerjakan sebagai penyensus.

    Untuk pelaksanaan seleksi, Dwi mengatakan akan dimulai pada Januari 2015. Mereka harus mendaftarkan diri ke Kantor BPS Kabupaten Kediri, sebagai seleksi awal. Seluruh berkas peminat posisi petugas Sensus Ekonomi 2016 itu akan dilihat satu per satu, guna mengetahui riwayat hidup serta daerah mereka.

    Arief mengatakan, BPS berencana mengutamakan warga setempat untuk melakukan Sunsus Ekonomi 2016. Salah satu pertimbangannya, mereka dinilai lebih memahami kondisi perkembangan ekononomi warga setempat. "Nanti juga diutamakan warga dengan KTP setempat, khawatir jika bukan mereka tidak bisa mengenali wilayahnya," ujarnya.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.