STOK PANGAN JATIM : Jelang Puasa dan Lebaran, TPID Jatim Upayakan Harga Pangan Normal

STOK PANGAN JATIM : Jelang Puasa dan Lebaran, TPID Jatim Upayakan Harga Pangan Normal Ilustrasi pedagang barang kebutuhan pokok (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

    Stok pangan Jatim diyakini aman menjelang Bulan Puasa dan Lebaran 2016.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Suplai komoditas pangan selama Bulan Puasa dan Lebaran 2016 di Provinsi Jawa Timur diyakini bakal aman. Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID Jawa Timur mengupayakan harga bergerak pada level normal, adapun stok pangan dinyatakan cukup.

    Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Syarifudin Bassara mengatakan harga pasti akan meningkat menjelang Lebaran tetapi inflasi yang terjadi diupayakan tetap dalam batas kewajaran.

    “Semua kebutuhan harus diantisipasi agar harganya tidak bergejolak, khususnya seperti telur, daging ayam ras, bawang merah, dan biasanya gula yang paling menjadi momok,” tutur dia di Surabaya, Rabu (11/5/2016).

    Guna menghadapi ancaman kenaikan harga bahan pangan, TPID Jawa Timur meluncurkan enam poin kebijakan.

    Ia menyebut dua hal utama yang dilakukan ialah penguatan koordinasi untuk mengantisipasi gejolak harga dan memastikan kesiapan pasokan komoditas strategis.

    Empat poin lainnya adalah upaya mengantisipasi kemacetan demi kelancaran distribusi, antisipasi gejolak harga dengan bantuan ongkos angkut, penyediaan bantuan mudik gratis, serta memastikan ekspektasi masyarakat terkendali.

    Kepala Badan Urusan Logistik Jawa Timur Witono menuturkan pihaknya siap menggencarkan operasi pasar sesuai kebutuhan di lapangan.

    “Selain melakukan operasi pasar, harus dipercepat juga penyaluran raskin agar harga beras stabil,” ucap dia.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Jawa Timur M. Ardi Prasetiawan mengatakan Pemprov Jatim mendukung aksi operasi pasar.

    Pihaknya siap menggelontorkan Rp7,5 miliar untuk operasi pasar selama periode Ramadan sampai Idul Fitri.

    “Operasi pasar ini agar masyarakat tidak terprovokasi barang langka. Kami ingin yakinkan masyarakat bahwa barangnya ada, tetapi memang ada kenaikan harga yang tidak bisa ditolak,” kata dia.

    Disperindag mengklaim stok komoditas pangan strategis aman. Ardi menyebutkan, stok beras aman sampai dengan November dengan stok 273.000 ton sedangkan konsumsinya hanya 42.800 ton.

    Untuk minyak goreng stoknya 42.500 ton, adapun konsumsinya 14.000-an ton jadi aman sekitar tiga bulan.

    Tepung terigu disebutkan stoknya 66.500 ton dengan kebutuhan hanya 22.000 ton, sehingga aman sekitar tiga bulan mendatang. Daging sapi aman sekitar 1,5 bulan dengan stok 11.119 ton dan konsumsinya 9.700 ton saja.

    Gula, dikemukakan Ardi, masih ada stok selama dua bulan dengan kebutuhan 50.000 ton per bulannya.

    Sementara daging ayam ras stoknya beres untuk memenuhi kebutuhan sektar dua bulan. Adapun telur, stok 139.249 ton dengan kebutuhan 15.400 per bulan sehingga ada stok delapan bulan.

    Sementara itu, cabai keriting stoknya 93.770 setara dengan pemenuhan kebutuhan empat bulan. Stok cabai merah 18.329 ton, sedangkan rawit 9.475. Seangkan bawang merah stoknya aman sampai dua bulan, sedangkan bawang putih sekitar empat bulan.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.