TAHUN BARU IMLEK : Sambut Tahun Baru Imlek, Kelenteng Tuban Gelar Lomba Mewarnai

TAHUN BARU IMLEK : Sambut Tahun Baru Imlek, Kelenteng Tuban Gelar Lomba Mewarnai Jemaat Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban bersembahyang bersama. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

    Tahun Baru Imlek disambut pengurus dan jemaat Kelenteng Tuban dengan menggelar lomba mewarnai.

    Madiunpos.com, BOJONEGORO — Pengurus Tempat Ibadah Tridarma (TITD) Kelenteng Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban, Jawa Timur menyambut datangnya Tahun Baru 2567 Imlek yang jatuh pada Senin (8/2/2016) dengan menggelar lomba mewarnai. Lomba itu diharapkan diikuti pelajar PAUD dan TK.

    "Kami tidak merayakan [Tahun Baru] Imlek secara besar-besaran seperti ketika ulang tahun kelenteng. Kami hanya menggelar lomba mewarnai yang diikuti siswa PAUD dan TK," kata Wakil Ketua Umum TITD Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Liu Pramono, di Tuban, Kamis (4/2/2016).

    Menurut dia, tradisi di kelenteng setempat tidak biasa merayakan Tahun Baru Imlek secara besar-besaran. "Tradisinya sejak dulu memang begitu. Tidak pernah kelenteng merayakan Hari Raya Imlek secara besar-besaran, seperti ketika ulang tahun," jelas dia.

    Meski demikian, menurut dia, pada malam Tahun Baru akan digelar sembahyang yang akan diikuti jemaat TITD, baik dari Tuban ataupun luar daerah. “Kalau pengunjung kelenteng selama ini, ada juga datang dari luar Jawa, bahkan dari luar negeri, seperti Hong Kong, Tiongkok, Singapura, juga negara lainnya," jelas dia.

    Lebih lanjut ia menjelaskan TITD Kwan Sing Bio yang di atas pintu gapuranya terdapat patung kepiting itu merupakan tempat peribadatan bagi warga yang menganut tiga darma, atau agama, yakni Buddha, Konghucu dan Tao. Meskipun jemaat Kelenteng Kwan Sing Bio tidak ada yang beragama Buddha, tetapi di dalam kartu tanda penduduk (KTP) ditulis Buddha disebabkan kebijakan politik di Era Orde Baru.

    "Pemerintah Orde Baru menganggap Kong Hu Cu dan Tao bukan Agama," tandasnya.

    Bangun Pagoda
    Ditanya terkait rencana membangun pagoda, ia menjelaskan pengurus masih memproses izin pembangunannya. "Kami masih memproses izin pembangunan pagoda. Selama ini pembangunan pagoda terhambat izin," ucapnya.

    Ia memberikan gambaran pagoda berlantai sembilan dengan tinggi 71,25 meter yang akan dibangun sekitar delapan tahun lalu itu rencananya dibangun di tengah laut di depan kelenteng. Tapi, rencana itu tidak memperoleh izin dari pemerintah. "Sekarang rencana pembangunan pagoda lokasinya di belakang kelenteng. Tapi, izinnya juga masih dalam proses," katanya.

    Menjelang perayaan Tahun Baru 2567 Imlek, dari keterangan yang diperoleh, jajaran pengurus telah membersihkan ruangan kelenteng, termasuk mengganti hiasan, juga memandikan patung dewa.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.