TAHUN BARU IMLEK : Seizin Dewa Dapur, Seratusan Rupang Kelenteng Hwie Ing Kiong Mandi

TAHUN BARU IMLEK : Seizin Dewa Dapur, Seratusan Rupang Kelenteng Hwie Ing Kiong Mandi Jemaat tempat ibadah Tridarma Madiun membersihkan rupang di Kelenteng Hwie Ing Kiong, Selasa (2/2/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Tahun Baru Imlek 2016 disongsong jemaat tempat ibadah tridarma Madiun dengan membersihkan seratusan arca atau rupang yang ada di Kelentang Hwie Ing Kiong.

    Madiunpos.com, MADIUN — Jemaat tempat ibadah tridarma Madiun, Selasa (2/2/2016), menggelar tradisi yi fo atau mandi rupang bagi seratusan arca di Kelenteng Hwie Ing Kiong. Tradisi memandikan rupang atau arca itu rutin digelar menjelang Tahun Baru Imlek.

    Dalam pantauan Madiunpos.com di Kelenteng Hwie Ing Kiong Madiun, belasan pengurus yayasan pengelola kelenteng itu mengeluarkan seratusan rupang dari setiap altar di kelenteng tersebut. Tradisi itu mereka lakukan setelah berdoa untuk meminta izin dari dari Cao Kun Kong atau Dewa Dapur,

    Rupang atau arca dewa-dewi di Kelenteng Hwie Ing Kiong Madiun itu lalu dibersihkan dengan air bunga. Mereka membersihkan rupang-rupang itu dengan sejumlah alat seperti kuas dengan bulu yang tipis dan lembut serta kain. Rupang dicuci satu per satu dengan teliti hingga bersih saat ritual menyambut Tahun Baru 2567 Imlek, 8 Februari 2016 mendatang dilaksanakan.

    Petugas Humas Kelenteng Hwie Ing Kiong Madiun, Lianawati, menerangkan sesuai kepercayaan warga Tionghoa, pembersihan rupang harus dengan persetujuan dari Dewa Dapur. “Sebelum pembersihan rupang, kami melakukan doa terlebih dahulu, setelah mendapatkan izin dari Dewa Dapur. Kami baru berani melakukan pembersihan. Dan izin dari Dewa Dapur jatuh pada hari ini [Selasa, 2/2/2016],” kata dia kepada wartawan, Selasa.

    Wangi
    Lianawati menuturkan orang yang membersihkan rupang tidak boleh sembarangan, yakni orang tersebut harus vegetarian. Selain itu, cara pembersihan rupang pun tidak boleh sembarangan.

    Dia menuturkan awalnya seluruh rupang dikeluarkan dari altar, setelah itu baru dibersihkan menggunakan kuas. Ini supaya debu yang menempel di rupang bisa hilang. Setelah itu, sepotong kain lembut dicelupkan di air. Kain basah itu selanjutnya ditempelkan di rupang secara merata. Tidak boleh menggosok-gosokkan kain di rupang, karena hal itu bisa merusak lapisan pewarna rupang.

    Setelah rupang terlihat bersih, lanjut Lianawati, rupang kemudian dilap dengan kain yang sudah dibasahi air bunga. Air tersebut merupakan campuran dari sari bunga mawar, melati, kantil, kenanga, dan dicampur degan air cendana.

    “Rupang-rupang itu dibilas dengan air bunga supaya wangi, karena pembersihan rupang hanya dilakukan setahun sekali. Jadi rupang harus benar-benar bersih dan wangi,” ujar dia.

    Lampion
    Lianawati menyampaikan kelenteng Hwie Ing Kiong Madiun juga memasang 300 lampion di sekitar kelenteng. Lampion yang dipasang pada perayaan Tahun Baru 2567 Imlek ini lebih banyak dibandingkan pemasangan lampion tahun lalu. “Lampion ini memiliki arti penerangan jiwa. Kami berharap setahun mendatang selalu diberi jiwa yang terang dalam melakukan segala hal,” kata Lianawati.

     

    KLIK DI SINI untuk Dokumentasi Fotonya.

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
    KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.