WISATA JATIM : Kunjungan Wisatawan Mancanegara Merosot, Warga Malaysia Mendominasi

WISATA JATIM : Kunjungan Wisatawan Mancanegara Merosot, Warga Malaysia Mendominasi Pengendara motor melintasi padang sabana Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, medio November 2015. (JIBI/Solopos/Antara/ilustrasi)

    Wisata Jatim sedikit mendung, jumlah wisatawan mancanegara merosot.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Data yang dirangkum Badan Pusat Statistik (BPS) dari pintu masuk Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo mengungkapkan merosotnya jumlah wisatawan mancanegara ke Jawa Timur. Wisatawan asal Malaysia yang mencapai 4.645 kunjungan mendominasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jatim itu.

    Kepala BPS Jawa Timur M Sairi Hasbullah, mengatakan jumlah kunjungan secara kumulatif atau keseluruhan wisatawan mancanegara ke Jawa Timur mengalami penurunan, dan diduga akibat kondisi Gunung Bromo yang sedang menyemburkan abu vulkanis. "Ini bisa kemungkinan karena Bromo masih batuk-batuk, namun demikian masih ada kemungkinan lain, dan secara data memang terjadi penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Jawa Timur," ucapnya di Surabaya, Selasa (2/2/2016).

    Kemungkinan lain, kata Sairi terjadi akibat kurang maksimalnya industri pariwisata Jatim dalam menggenjot promosi di luar negeri, ditambah adanya perlambatan ekonomi secara global yang terjadi sepanjang 2015. Ia mengatakan, total jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Jatim pada Desember 2015 mencapai 16.863 kunjungan, sementara November tahun yang sama sebesar 20.255 kunjungan, artinya mengalami penurunan sebesar 16,75%.

    Untuk keseluruhan, wisatawan mancanegara sepanjang tahun 2015 sebanyak 200.657 kunjungan, atau turun sebesar 7,61% dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yang mencapai 217.193 kunjungan. Sedangkan selain didominasi kunjungan dari warga Malaysia, beberapa negara Asia juga mendominasi kunjungan ke Jatim, seperti Singapura sebesar 2.397 kunjungan dan Tiongkok sebanyak 1.132 kunjungan.

    "Untuk wisatawan Australia, Eropa, maupun Amerika Serikat, lebih suka mencari fenomena alam seperti Gunung Bromo, dan mereka justru ingin melihat dan mengabadikannya, namun jumlah kunjungan mereka sedikit," imbuhnya.

    Pengaruhi Okupansi Hotel
    Turunnya jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Jatim, juga mempengaruhi tingkat hunian kamar hotel di Jatim, yang tercatat pada Desember 2015 mencapai 59,91% atau turun 1,54 poin dibandingkan November 2015 yang mencapai 61,45%. "Namun, ini berbeda dengan lama menginap tamu asing di hotel berbintang wilayah Jatim yang tercatat naik 2,35 poin, dari Desember 2015 yang mencapai 5,51 hari, dan November 2015 yang sebesar 3,16 hari," ujarnya.

    Sementara, menanggapi hal itu Wakil Ketua Asosiasi Tur dan Agensi Travel Indonesia (Asita) DPD Jawa Timur Gondo Hartono mengakui dan merasakan penurunan kunjungan wisatawan mancanegara di penghujung tahun 2015. "Memang kita rasakan, tapi tidak semata-mata karena Gunung Bromo, sebab selain Bromo ada wisata alam lain yang juga menjadi andalan, seperti di Kota Batu dan Malang, dan tercatat 60 persen wisatawan mancanegara ke dua kota tujuan itu," tuturnya.

    Ia optimistis, kondisi wisata Jatim itu akan berbalik pada 2016, sebab saat ini sudah ada sinyal peningkatan kunjungan, khususnya wisatawan domestik yang meningkat hingga 90%.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.