WACANA PROVINSI MADURA : Jawa Timur Tanpa Madura, Ibarat Sayur Tanpa Garam

WACANA PROVINSI MADURA : Jawa Timur Tanpa Madura, Ibarat Sayur Tanpa Garam Jembatan Suramadu (Dok/JIBI/Bisnis)

    Wacana provinsi Madura mendapatkan beragam tanggapan dari sejumlah tokoh dan pejabat negara.

    Madiunpos.com, BANGKALAN – Meskipun wacana provinsi Madura terus digulirkan, namun tak sedikit kalangan yang menyangsikan wacana tersebut. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo bahkan menyindir wacana itu dengan ungkapan Jawa Timur tanpa Madura ibarat sayur tanpa garam.

    Tjahjo mengatakan, alasan yang sering mengemuka di balik bergulirnya wacana provinsi Madura ialah soal kesejehteraan rakyat. Menurutnya, cara untuk menyejehterakan rakyat tidak harus dengan memisahan diri dari Provinsi Jawa Timur. Melainkan, bisa dengan mensinergikan pembangunan dengan pemerintah provinsi, menambah anggaran pembangunan, serta meningkatkan pembangunan infrastruktur.

    “Jadi, nanti Madura bukan pulau tertinggal lagi, melainkan pulau modern, amanah, dan taat agama. Kearifan lokal tidak boleh ditinggalkan, meskipun sudah maju dan berkembang," ucapnya kepada wartawan saat berada di Universitas Trunojoyo Madura, Bangkalan, Sabtu (25/7/2015) seperti diberitakan News.Okezone.com.

    Hal senada juga diungkapkan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Menurutnya, menyejahterakan masyarakat tidak harus dengan membentuk sebuah provinsi sendiri. “Sebelum membentuk provinsi, harus dilihat dahulu kelebihan dan kekurangannya," terangnya.

    Kapolri berharap, wacana provinsi Madura jangan sekadar upaya segelintir orang untuk bagi-bagi jabatan. Menurutnya, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan warga Madura ialah dengan memaksimalkan apa yang bisa diberdayakan di Madura untuk kesejahteraan masyarakat.

    "Saya yakin Madura bisa maju kalau punya komitmen. Jangan berpikir siapa yang maju dan diuntungkan. Kalau seperti itu maka tidak akan maju [berkembang]. Sebenarnya saya berharap setelah Jembatan Suramadu beroperasi, Madura bisa berubah dan ada kemajuan signifikan," ujarnya.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.