Waduh, Gejala Covid-19 Serang Fungsi Otak Pasien di Surabaya

Pasien yang mengalami delirium ini menyerang mental sehingga membuat pengidap jadi kebingungan. Seorang akan merasa tidak terhubung dengan kenyataan, seolah dirinya sedang bermimpi.

Waduh, Gejala Covid-19 Serang Fungsi Otak Pasien di Surabaya Ilustrasi Covid-19. (Freepik)

    Madiunpos.com, SURABAYA--Setelah anosmia menjadi gejala Covid-19 baru, kini delirium muncul di masyarakat. Delirium merupakan gejala yang menyerang mental atau fungsi otak dan membuat penderitanya mengalami kebingungan berat, kesadaran juga akan berkurang.

    Kondisi ini dialami oleh sejumlah pasien Covid-19, khususnya pada kelompok lanjut usia (lansia). Gejala ini termasuk berkaitan dengan neurologis.

    Pasien yang mengalami delirium ini menyerang mental sehingga membuat pengidap jadi kebingungan. Seorang akan merasa tidak terhubung dengan kenyataan, seolah dirinya sedang bermimpi.

    2 Pekan, 4 Petani di Ngawi Meninggal karena Jebakan Tikus Listrik

    Dokter spesialis paru dan yang menangani pasien Covid-19 di RS Unair Surabaya,  Alfian Nur Rasyid mengatakan pasien Covid-19 dengan gejala delirium cenderung menyerang lansia. Hampir 3 persen pasien yang dirawat di RSKI Unair mengidap delirium.

    "Rata-rata pasien yang memiliki gejala delirium usianya 50-60 tahun lebih. Pasien yang dirawat dengan gejala ini ada 2-3 persen," kata Alfian, Senin (21/12/2020).

    Pasien dengan gejala delirium di RSKI Unair cenderung dalam kondisi berat. Penanganannya pun terbilang lebih sulit dibandingkan pasien Covid-19 dengan gejala lain.

    Bikin Takjub, Jasad Kakek di Banyuwangi Masih Utuh setelah 30 Tahun Dimakamkan

     

    Gagal Napas

    "Pasien delirium yang masuk ICU disertai gagal napas. Penanganannya pun juga lebih sulit," ujarnya.

    Penangannya sendiri, Alfian mengatakan dengan cara multidisiplin bersama dokter spesialis lainnya. Seperti dokter spesialis saraf, anastesi, penyakit dalam, paru, dan lainnya.

    Alfian menjelaskan pasien bisa sampai terkena delirium sebagai gejala Covid-19 adalah biasanya karena kekurangan oksigen di otak atau hipoksia. Untuk mencegahnya agar tidak semakin parah, harus menjalani tata laksana Covid-19 kritis atau segera ditangani.

    Jadi Kandidat Tunggal, Suharso Manoarfa Ketua Umum PPP

    "Bila ada pasien Covid-19 kondisi berat segera diberi oksigen, segera diberi perawatan di ICU," jelasnya.

    Ia pun berpesan ke masyarakat agar tetap waspada dengan gejala Covid-19 baru. Apa lagi yang biasanya menyerang paru, seperti batuk, sesak disertai demam.

    "Namun, masyarakat juga hendaknya waspada pasien Covid-19 bisa mengalami delirium [penurunan kesadaran] yang perlu tatalaksana segera. Jangan tunda dan khawatir ke RS, agar mendapat penanganan yang tepat," pungkasnya.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.