WISATA MADIUN : KPH Lawu Buka Objek Wisata Hutan dan Kebun Stroberi
Wisata Madiun, dua objek wisata baru akan dikembangkan KPH Lawu DS dengan memanfaatkan lahan hutan.
Madiunpos.com, MADIUN – Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu DS akan mengembangkan dua kawasan Perum Perhutani di Sarangan, Magetan, dan Tegalombo, Pacitan, menjadi tempat wisata berbasis alam pada 2017. Dua lokasi wisata yang akan dikembangkan yaitu Omah Stroberi dan Pinus Kita.
Kepala Urusan Komunikasi Perusahaan KPH Lawu DS, Dwi Sulistyo Rini, mengatakan tahun ini KPH Lawu DS akan memanfaatkan dua lahan untuk kegiatan wisata. Untuk lahan di Sarangan dimanfaatkan untuk pembangunan Omah Stroberi, sedangkan di Pacitan untuk wisata hutan bernama Hutan Kita.
"Saat ini kedua lokasi wisata itu sudah mulai digarap dan beroperasi," kata dia kepada Madiunpos.com di ruang kerjanya, Kamis (17/2/2017).
Listyo menyampaikan kawasan hutan milik Perhutani dimanfaatkan untuk kegiatan wisata karena saat ini hasil produksi getah dan kayu menurun. Pengelolaan lahan dan tempat wisata itu menggandeng warga setempat.
Untuk objek wisata Pinus Kita di Pacitan, kata dia, dikembangkan dengan konsep wisata alam di hutan pinus. Nantinya dibangun dek untuk foto selfie di beberapa lokasi hutan pinus.
Pengembangan wisata hutan pinus tidak boleh merusak pohon di hutan. "Nanti akan kami pasang peraturan di beberapa lokasi untuk tidak merusak pohon. Pembangunan wahana juga dipastikan tidak merusak pohon dan alam," jelas Listyo.
Lahan Perhutani yang dimanfaatkan untuk pengembangan wisata itu sekitar 2 hektare. Perhutani menggandeng warga sekitar untuk mengelola wisata hutan pinus itu.
Sedangkan untuk Omah Stroberi, Perhutani menyiapkan lahan sekitar 2 hektare di kawasan Sarangan. Lokasi wisata ini menawarkan petik buah stroberi dan berfoto di kebun stroberi.
Di lokasi itu, pengelolaan juga menggandeng warga setempat. Setiap tahun, Perhutani mendapatkan pemasukan dari objek wisata itu senilai Rp10 juta.
"Buah stroberinya setiap hari ada. Tapi pengunjungnya masih sedikit karena ini masih proses pengembangan," kata dia.
Editor : Suharsih
Baca Juga
- Pembangunan Replika Monas di Alun-alun Madiun Dikritik, Ini Tanggapan Wali Kota
- Tak Ingin Diklaim Daerah Lain, Pemkot Madiun Daftarkan Madumongso sebagai Warisan Budaya Tak Benda
- Seru! Wisata Edukasi Sungai Mulai Dibuka di Madiun, Bisa Keliling Kali Sambil Belajar
- Ribuan Orang Padati Jalan Pahlawan Saksikan Madiun Carnival 2023
- Bikin Resah Warga, King Kobra yang Dilepasliarkan di Kertoembo Madiun Ditangkap Lagi
- Dianggap Potensial, Saloka Semarang Tarik Pengunjung dari Madiun
- Meriah! Ratusan Orang Berebut Gunungan Durian di Desa Suluk Madiun
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.