WISATA PONOROGO : Berwisata dan Bertualang di Grojogan Kokok

WISATA PONOROGO : Berwisata dan Bertualang di Grojogan Kokok Keindahan alam di Grojogan Kokok, Desa Temon, Kecamatan Sawoo, Ponorogo. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Wisata Ponorogo, Grojogan Kokok menawarkan keindahan dan sensasi berbeda dalam berwisata.

    Madiunpos.com, PONOROGO — Air terjun Grojogan Kokok di Desa Temon, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, ini bisa menjadi salah satu lokasi alternatif untuk menghabiskan waktu liburan dan sekaligus bertualang.

    Air terjun ini terbilang masih alami dan perawan, karena masih jarang dijamah wisatawan. Lokasi yang cukup jauh dan curam menjadi salah satu kendala bagi wisatawan yang hendak berlibur di air terjun ini.

    Grojogan Kokok memiliki keunikan dibanding air terjun lain di Ponorogo. Air yang mengalir berasal dari Sungai Kokok di Kecamatan Sawoo.

    Grojogan Kokok memiliki ketinggian sekitar 30 meter dengan tiga air terjun yang mengalir dari celah bebatuan yang tertata alami.

    Arus air yang mengalir di air terjun itu cukup deras saat musim penghujan. Keindahan air terjun ini juga disempurnakan dengan berbagai pohon yang tumbuh di sekitar sungai.

    Batu-batu besar berjejalan di sepanjang aliran sungai. Untuk mencapai lokasi Grojogan Kokok, dari wilayah kota memerlukan waktu perjalanan sekitar satu jam.

    Sesampainya di lokasi parkir, wisatawan harus berjalan kaki sejauh 700 meter. Di sepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhi pemandangan indah dengan air yang mengalir deras dan membentuk suara merdu.

    Jalan berbukit dan licin menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan. Pada saat hujan, jalan setapak menuju air terjun menjadi berlumpur dan semakin licin, untuk itu perlu lebih hati-hati.

    Saat menyusuri jalanan menuju air terjun, wisatawan disarankan membawa bekal makanan dan air minum karena di lokasi tersebut tidak ada pedagang yang berjualan minuman dan makanan.

    Di lokasi tersebut, wisatawan bisa berfoto dengan latar belakang air terjun yang menjulang tinggi. Selain itu, wisatawan juga bisa bermain air dan berendam di sungai.

    Namun, saat hujan mengguyur, wisatawan diminta tidak berendam di sungai karena setiap saat arus sungai bisa bertambah deras dan membahayakan.

    Seorang pengelola objek wisata Grojogan Kokok, Jiono, 30, mengatakan air terjun tersebut sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun, baru tujuh bulan lalu dibuka untuk umum dan menjadi tempat wisata.

    Hal itu sejalan dengan inisiatif warga yang membuat lokasi parkir di sekitar air terjun. Dia mengatakan saat ini memang belum ada fasilitas umum di lokasi itu, namun ke depannya akan dibangun beberapa fasilitas seperti toilet dan gubuk yang bisa digunakan untuk berteduh wisatawan.

    “Setiap sepeda motor yang parkir hanya Rp3.000 dan tidak ada retribusi masuk. Uang hasil dari parkir pun masuk menjadi kas untuk pembangunan air terjun,” jelas dia kepada Madiunpos.com, beberapa waktu lalu.

    Menurut Jiono, Grojogan Kokok ramai dikunjungi wisatawan pada hari tertentu, seperti hari libur nasional dan akhir pekan. “Saat hari libur seperti Lebaran bisa mencapai 500 orang per hari,” kata warga Temon itu.



    Editor : Suharsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.