WISATA PONOROGO : Di Objek Wisata Ini, Pengunjung Lebih Banyak Berzikir

WISATA PONOROGO : Di Objek Wisata Ini, Pengunjung Lebih Banyak Berzikir Makam Srandil (JIBI/Solopos/Istimewa)

    Wisata Ponorogo yang satu ini menjadi salah satu lokasi ziarah spiritual. Di sanalah, para pengunjung melakukan zikir.

     

    Madiunpos.com, PONOROGO – Astana Srandil atau lebih dikenal dengan Makam Srandil merupakan warisan dari leluhur pendiri Kota Warok ini.

    Makam yang berada di Desa Srandil, Kecamatan Jambon atau 11 km ke arah barat Kota Ponorogo menuju Badegan menjadi tempat orang-orang berzikir.

    Sejumlah ritual yang dilakukan di makam ini, menurut juru kunci Saidi, adalah tahlilan dan yasinan. Dengan membacanya dan menghadiahkanya kepada ahli kubur makam srandil, maka diharapkan mendapatkan barokah dan harapanya bisa terkabul.

    “Makam iki kur lantaran. Sing ngabulke tetep Gusti Allah,” ujar Saidi kepada Madiun Pos, Jumat (13/3/2015).

    Komplek makam Srandil ini juga dikenal sebagai makam dari keluarga Ndoro Tondo, salah seorang Adipati di Sumoroto yang sakti mandaraguna dan sangat memiliki pengaruh bagi kota yang terkenal dengan tari Singo Barong tersebut.

    Jika dibandingkan dengan makam-makam Islam yang ada di Indonesia, makam Srandil termasuk makam yang relatif muda usianya, yaitu dibangun pada abad ke-19. Namun ciri khas sebagai makam Islam Nusantara  masih tetap melekat, seperti adanya pengaruh budaya asli bangsa Indonesia budaya Hindu maupun budaya lokal (Jawa). Jumlah tangganyapun kental dengan filosofi hitungan hari dalam adat Jawa.

    Pasarean Srandil terletak di areal perbukitan yang disebut Gunung Liman. Disebut Liman karena bukitnya sambung menyambung yang semua berjumlah lima bukit. Jika diurutkan mulai dari barat ketimur, kelima bukit tersebut adalah Bukit Lemu, Bukit Bancak, Bukit Ngrayu, Bukit Srayu, dan Bukit Srandil.

    Sedangkan Pasarean Srandil terletak di Bukit Srayu (sugeng rahayu) yang artinya bukit pembawa keselamatan.

    “Bukit limo kui nduwe keistimewaan dewe dewe,” tambah Saidi.

    Letak makamnya berada di atas bukit berbatu dan di kelilingi pohon yang rimbun. Suasana di sekitar makam sangat hening. Hanya suara kicauan burung yang saling bersahutan, serta sepoi angin yang terdengar.  Hal tersebut membuat makam banyak dikunjungi warga yang ingin menenangkan diri. (Fuad Arrahman/JIBI/Madiunpos.com)



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.