135 Anak Balita di Magetan Kurang Gizi

135 Anak Balita di Magetan Kurang Gizi Ilustrasi gizi buruk (JIBI/Solopos/Dok.)

    Dinkes Magetan menangani 135 anak balita berstatus gizi kurang dan gizi buruk.

    Madiunpos.com, MAGETAN - Sebanyak 135 anak berusia di bawah lima tahun (balita) di Kabupaten Magetan mengalami kasus kurang gizi ataupun gizi buruk.

    "[Anak] Balita yang menderita kurang gizi tersebut selalu silih berganti. Ada yang sudah sembuh setelah ditangani, lalu muncul lagi penderita baru," ujar Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Magetan Elisa Chandra Sari di Magetan, Senin (27/3/2017).

    Dia menerangkan dari 135 anak balita penderita gizi kurang atau gizi buruk tersebut, 45 kasus di antaranya temuan baru tahun ini. Sedangkan yang 90 anak balita merupakan sisa dari penanganan pada tahun 2016.

    Dia menambahkan banyak faktor yang memengaruhi seorang anak balita mengalami gizi kurang hingga gizi buruk, di antaranya karena faktor ekonomi, sakit bawaan, dan pola asuh orang tua yang kurang baik.

    "Minimnya pengetahuan orang tua terkait makanan dan minuman yang mengandung nilai gizi ikut menyumbang banyak kasus gizi buruk di Magetan, yakni mencapai 48,06 persen di tahun 2016," kata dia.

    Sedangkan di tahun ini, hingga Februari, akibat pola asuh yang tidak benar telah menyumbang 38,52 persen penyebab gizi buruk pada balita Magetan.

    "Selain itu, faktor penyakit bawaan juga bisa dimungkinkan dari masa kehamilan sang ibu yang asupan nutrisi kurang dan lainnya. Adapun, kasus terbanyak terdapat di Kecamatan Lembeyan," kata dia.

    Guna menangani kasus gizi buruk, pihaknya melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) yang mengandung gizi seimbang. Namun, upaya tersebut tidak berjalan lama karena terkendala dana. Pihaknya hanya bisa mencukupi dalam jangka waktu tiga bulan saja.

    Elisa menambahkan, jangka waktu penyembuhan antara satu balita dengan lainnya berbeda. Itu tergantung kondisi tubuh balita bersangkutan. Biasanya penyembuhan akan sulit dilakukan jika balita menderita penyakit penyerta.

     



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.