15 Kantor Jadi Klaster Baru Persebaran Covid-19, Banyuwangi Kini Waspadai Klaster Pilkada
Selain 15 kantor jadi klaster baru Persebaran Covid-19, di Banyuwangi juga sudah muncul klaster keluarga.
Madiunpos.com, BANYUWANGI - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banyuwangi merilis ada 15 kantor yang menjadi klaster baru persebaran Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono mengatakan di Banyuwangi saat ini sudah ada 15 perkantoran yang staf atau karyawannya dinyatakan positif Covid-19. Jumlah karyawan yang positif dari masing-masing klaster jumlahnya variatif.
Perkantoran tersebut di antaranya adalah Kantor Sekretariat Pemkab Banyuwangi, KPP Pajak Pratama, dan Sekretariat DPRD Banyuwangi.
Penampakan Tuyul Loncat-Loncat Terekam Kamera CCTV Bikin Heboh
"Ada kantor yang paling banyak tujuh orang [positif]. Ada yang enam orang, ada yang empat orang dan dua orang," jelasnya.
Pada klaster perkantoran ini, menurut Rio, karyawannya masih tetap bisa menjalankan pekejaan. Namun, kata dia, karyawan yang sakit sudah tentu harus melakukan isolasi.
Gugus tugas juga sudah melakukan tracing pada masing-masing pasien dari klaster perkantoran. Satu kasus pasien positif dari klaster perkantoran bisa dilakukan tracing sampai 60 orang.
Buka Liga Premier, Arsenal Hajar Tuan Rumah Fulham 3-0
"Tergantung dari jumlah karyawan yang ada dalam satu ruangan dengan pasien terkonfirmasi tersebut," tegasnya.
Protokol Kesehatan
Rio menjelaskan langkah-langkah menerapkan protokol kesehatan di dalam ruangan kantor. Di antaranya memperhatikan jumlah orang dengan menyesuaikan ukuran ruangan, menjaga sirkulasi ruangan, mematikan pendingin ruangan bila perlu, serta tidak berlama-lama berada di ruangan.
"Maka dari itu, disarankan sebaiknya kalau rapat atau berkantor tidak terlalu lama di dalam satu ruangan yang tertutup," imbuhnya.
8 Blok Pabrik Aksesoris Motor Lamongan Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp1 Triliun
Rio pun mengingatkan kembali pada warga untuk terus disiplin pada protokol kesehatan 3M. 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun kepada para pegawai.
"Meningkatnya kasus-kasus baru dalam beberapa minggu terakhir di Banyuwangi ini harus menjadi perhatian banyak orang untuk terus patuh pada protokol kesehatan. Pakai masker jika berkomunikasi dengan orang meskipun teman satu kantor. Terapkan 3M," tambahnya.
Selain perkantoran, kata Rio, pihaknya juga mewaspadai adanya klaster keluarga dan klaster pilkada di Banyuwangi.
Waspada! 2 Bocah di Tulungagung Meninggal Tenggelam saat Bermain di Sungai
"Sesuai dengan yang sudah disampaikan Bapak Presiden bahwa kita harus mewaspadai adanya klaster keluarga, klaster perkantoran dan klaster Pilkada," jelas pria yang juga Juru Bicara GTPP Covid-19 Banyuwangi ini.
Klaster Keluarga
Rio menyatakan untuk klaster keluarga di Banyuwangi sudah ada. Klaster keluarga ini, menurutnya adalah hasil dari tracing penderita konfirmasi yang dilakukan pelacakan di rumahnya. "Maka sampai saat ini ada 83 orang yang positif dari klaster keluarga tersebut," jelasnya.
Untuk mengantisipasi munculnya klaster pilkada, dalam waktu dekat Gugus Tugas akan melakukan diskusi denga KPU Banyuwangi. Diskusi dilakukan untuk merumuskan atau mendiskusikan kegiatan-kegiatan apa saja yang tidak boleh dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Warung Kepala Manyung Bu Fat Semarang Jadi Klaster Covid-19, 20 Orang Positif
"Untuk pilkada, sesuai arahan Pak Bupati kita akan diskusi dengan KPU untuk menetapkan, merumuskan kegiatan apa saja yang tidak boleh dilakukan karena berpotensi untuk penyebaran dan penukaran Covid-19," ungkapnya.
Editor : Haryono Wahyudiyanto
Baca Juga
- Ruang Isolasi di Madiun Penuh, Pasien Positif Terpaksa Isoman di Rumah
- Persentase Kematian Covid-19 Ponorogo di Atas Nasional
- IDI Berduka Lagi, Dokter di Banyuwangi Meninggal Terpapar Covid-19
- Klaster Keluarga Covid-19 Menjamur, Dokter Paru Sarankan Pakai Masker di Rumah
- Alhamdulillah, 80 Santri Banyuwangi Sembuh dari Covid-19
- Covid-19 Tembus 974 Kasus, Banyuwangi Kembali Berlakukan WFH dan Pembatasan Operasional Pertokoan
- Kasus Tertinggi, Sehari Ada 15 Kasus Covid-19 di Kota Malang
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.