5 Kecamatan di Probolinggo Kebanjiran, Warga Butuh Stok Makanan

Warga berharap petugas memberikan makanan karena stok makanan terendam banjir.

5 Kecamatan di Probolinggo Kebanjiran, Warga Butuh Stok Makanan Warga di Probolinggo tak bisa beraktivitas setelah permukiman diterjang banjir. (M Rofiq/detikcom)

    Madiunpos.com, PROBOLINGGO - BPBD Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menyebut lima kecamatan diterjang banjir menyusul hujan deras sejak Sabtu (27/2) malam. Hingga kini banjir belum surut dengan ketinggian air bervariasi, mulai 1 hingga 1,5 meter.

    Lima kecamatan yang diterjang banjir Probolinggo itu yakni Kecamatan Tegal Siwalan, Kecamatan Leces, Kecamatan Pajarakan, Kecamatan Gending, dan paling parah di Kecamatan Dringu.

    "Ada ribuan rumah di dua desa, Desa Kedung Dalem dan Desa Dringu banjir akibat luapan air dari Sungai Kedung Galeng. Petugas BPBD, Tagana dan TNI/Polri membantu warga korban banjir," ujar petugas BPBD Kabupaten Probolinggo, Aries Setyawan, saat dimintai konfirmasi melalui ponselnya. Minggu (28/2/2021).

    Cerita Wabup OKU ke Pelantikan Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol

    Belum ada laporan korban jiwa akibat banjir. Namun, jelas Aries, ada seorang warga Dusun Sekolahan, Desa Pajurangan, Kecamatan Gending, digigit ular berbisa. Korban langsung dibawa ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan, untuk penanganan medis.

    Banjir di Probolinggo terjadi sejak kemarin pukul 21.00 WIB sampai sekarang belum surut. Selain saat ini air laut sedang pasang, wilayah lereng Gunung Bromo dan Gunung Argopuro masih hujan.

    "Saat enak-enak tidur, tiba-tiba banjir datang dari luapan Sungai Banyu Biru. Tidak sempat menyelamatkan barang, hanya bisa menyelamatkan dokumen penting dan baju disimpan di tempat aman," ujar warga Desa Pajurangan, Anis Khoirunisa, 43.

    Jalur Payung Songgoriti Longsor, Malang-Kediri Tutup Total

    Sementara Didik Siswanto Putro, warga Dusun Sekolahan, Kecamatan Gending, mengatakan akibat banjir dirinya tidak bisa beraktivitas. Warga memilih diam di rumah daripada mengungsi. Mereka khawatir rumahnya didatangi pencuri.

    "Warga tidak bisa beraktivitas karena banjir. Sawah-sawah juga terendam banjir," ujar Didik.

    Warga berharap petugas memberikan makanan karena stok makanan terendam banjir. Selain itu warga berharap petugas membantu bersih-bersih lumpur saat banjir sudah surut.

    Jualan Nasi Pecel Daun Jati, Mbah Simah Madiun Raup Rp600.000-Rp1 Juta/Hari



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.