8 SMP di Madiun Mulai Pembelajaran Tatap Muka

Delapan SMP di Kota Madiun mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, Senin (20/9/2021).

8 SMP di Madiun Mulai Pembelajaran Tatap Muka

    Madiunpos.com, MADIUN -- Delapan SMP di Kota Madiun mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, Senin (20/9/2021). Siswa yang diperbolehkan ikut PTM harus sudah divaksinasi dan hasil swab antigen-nya negatif.

    Pantauan Madiunpos.com di SMPN 2 Madiun, Senin pagi, ratusan siswa di sekolah tersebut mulai mengikuti pembelajaran di sekolah. Sebelum masuk, mereka menjalani tes swab antigen. Setelah hasilnya dinyatakan negatif, siswa tersebut boleh masuk dan mengikuti pembelajaran di kelas.

    Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan pembelajaran tatap muka terbatas mulai dilaksanakan pada Senin. PTM mulai dilakukan untuk delapan SMP, antara lain SMP 1, SMP 2, SMP 3, SMP 4, SMP 5, SMP 6, SMP 14, dan lainnya.

    "Syarat bisa mengikuti PTM ini, pertama sudah divaksinasi dan kedua harus menjalani rapid test antigen dengan hasil negatif," kata Maidi.

    Saat hasil antigen dinyatakan positif, kata wali kota, siswa tersebut akan langsung dibawa ke rumah sakit. Maidi menuturkan sejauh ini dari 1.200 siswa yang dites swab, tidak ada yang terpapar Covid-19.

    "Sampai jam ini, dari empat sekolah dengan total yang diperiksa ada 1.200 anak, hasilnya negatif semua. Jadi, kesehatan anak-anak ini betul-betul harus dijaga," terangnya.

    Vaksinasi bagi pelajar pun tetap dilaksanakan di sela-sela pembelajaran tatap muka. Sejauh ini vaksinasi pelajar sudah mencapai 90%. Maidi menargetkan pekan ini seluruh pelajar di Madiun sudah divaksinasi.

    "Orang tua siswa yang belum divaksinasi juga didata. Ketika ada yang belum akan didata dan segera disuntik vaksin," jelas dia.

    Wali kota menjelaskan untuk tahap pertama ini hanya siswa SMP saja yang diperbolehkan PTM. Sedangkan untuk siswa sekolah dasar akan menjalankan PTM dalam waktu dekat.

    Kepala SMPN 2 Madiun, Suyatmun, mengatakan PTM terbatas ini hanya diikuti 50% dari total siswa atau 370 anak. Selama pembelajaran tatap muka, para siswa diwajibkan menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

    "Satu kelas hanya diisi maksimal 16 anak. Tadi sebelum masuk, mereka menjalani rapid test antigen yang disediakan di sekolah," jelas dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.