Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun

Wali Kota Madiun Maidi berpesan kepada para pendekar yang akan mengikuti Suroan dan Suran Agung supaya menjaga kondusifitas.

Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun Wali Kota Madiun, Maidi, menyampaikan pengarahan dalam Sarasehan Menyongsong 1 Muharam/Suro, Jumat (14/7/2023). (Abdul Jalil/Solopos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Sebanyak 1.500 personel kepolisian diturunkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan dua agenda tradisi Suroan dan Suran Agung di Kota Madiun, Jawa Timur.

    Dua agenda tradisi tersebut merupakan kegiatan rutinan yang digelar perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) untuk Suroan dan Persaudaraan Setiap Hati Winongo (PSHW) Tunas Muda untuk kegiatan Suran Agung.

    Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Madiun bersama perguruan silat telah berkali-kali melakukan rapat koordinasi untuk menyiapkan agenda tersebut. Pemerintah menjamin kegiatan tersebut berjalan lancar dan keamanan masyarakat menjadi prioritas.

    Dia meminta supaya para pesilat yang datang ke Kota Madiun untuk mengikuti rangkaian kegiatan secara tertib dan tidak menimbulkan konflik. Dia mengajak kepada seluruh pesilat yang datang ke Madiun untuk menunjukkan sikap yang baik dan memberikan kesan posiitf kepada publik.

    “Pesilat harus menunjukkan sikap yang baik. Jangan sampai telat berbuat baik. Insya Allah kalau sudah seperti itu [berbuat baik], nanti orang tua akan cepat-cepat memasukkan anaknya di perguruan silat,” kata dia seusai acara Sarasehan Menyongsong 1 Muharam/Suro, Jumat (14/7/2023).

    Maidi berharap agenda Suroan dan Suran Agung bisa menjadi agenda wisata andalan di Kota Madiun. Perguruan silat juga diminta untuk ikut aktif dalam membangun konsep wisata pendekar. Sehingga nanti pengunjung yang datang ke Madiun bisa disuguhi jurus-jurus yang dikuasai para pendekar.

    “Ini potensi yang luar biasa yang bisa kita kembangkan. Kita tahu massa [pesilat] itu banyak dan sudah ada. Setiap tahun ada puluhan ribu yang datang,” ujarnya.

    Dia tidak menampik event budaya itu kerap menjadi konflik antar-perguruan silat. Untuk itu, seluruh perguruan silat diminta berperan aktif untuk memberikan pencerahan kepada para anggotanya masing-masing.

    “Bila perlu perguruan silat datang ke sekolah memberikan wejangan kepada anggotanya. Saya yakin, semua perguruan silat itu melarang adanya konflik,” kata dia.

    Pada momen itu, lanjut Maidi, diharapkan para pendekar yang datang ke Madiun bisa melakukan kegiatan positif dan bermanfaat bagi masyarakat.

    Kapolres Madiun Kota, AKBP Agus Dwi Suryanto, mengatakan pihaknya akan menurunkan 1.500 personel untuk mengamankan dua agenda tradisi tersebut. Petugas tersebut merupakan dari anggota Polres Madiun Kota dan Polda Jatim.

    Dia menegaskan pihaknya telah menyiapkan skema pengamanan dalam dua agenda besar tersebut. Salah satu caranya dengan melakukan penyekatan di wilayah perbatan kota.

    “Skema pengamanan dua event ini, akan kami lakukan penyekatan di wilayah perbatasan. Ini untuk meminimalisir adanya pergerakan [pesilat]. Ini sudah menjadi komitmen bersama,” kata dia. (ADV)

     



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.