BANJIR BENGAWAN SOLO : Bojonegoro, Tuban dan Lamongan Waspada Banjir Bandang
Banjir Bengawan Solo mengancam wilayah Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan.
Madiunpos.com, BOJONEGORO — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur mewaspadai banjir bandang yang ditimbulkan dari meluapnya sejumlah sungai di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, selama musim penghujan.
"Di Bojonegoro dan Tuban, ada sejumlah sungai yang rawan menimbulkan banjir bandang," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, di Bojonegoro, Rabu (2/12/2015).
Ia menyebutkan salah satu sungai yang rawan menimbulkan banjir bandang adalah Kali Pacal, yang melintas di sejumlah kecamatan di wilayah selatan Bojonegoro, mulai Kecamatan Temayang, Kapas, dan Sukosewu. "Kali Pacal paling rawan menimbulkan banjir bandang, di antara, sungai lainnya, karena hutan di daerah tangkapan airnya kerusakannya paling parah," katanya menegaskan.
Banjir bandang yang ditimbulkan dari meluapnya Kali Pacal, lanjut dia, bahkan bisa terjadi sekitar tujuh kali selama musim penghujan. "Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, bisa dilanda banjir bandang beberapa kali selama musim hujan," ucapnya.
Kali Kening di Tuban, menurut dia juga rawan menimbulkan banjir banding karena daerah tangkapan airnya juga sudah rusak. "Tapi kerusakan daerah tangkapan air di Kali Kening tidak separah Kali Pacal," ucapnya.
Ia juga mengatakan sungai di Kecamatan Kedewan, juga rawan menimbulkan banjir bandang, karena kawasan hutan di daerah setempat juga rusak.
32 Desa Lamongan
Di Lamongan, lanjut dia, juga ada sejumlah sungai yang rawan menimbulkan banjir bandang terutama di wilayah selatan. Pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, banjir bandang rawan melanda 32 desa yang tersebar di 10 kecamatan, antara lain, Kecamatan Temayang, Sukosewu, Ngasem, Sumberrejo, Kanor, Kedewan dan Malo.
"Dampak banjir bandang lebih berbahaya dibandingkan banjir luapan Bengawan Solo, sebab datangnya air cukup deras," kata Kasi Pencegahaan dan Kesiapsiagaan BPBD Sukirno, menegaskan.
Pemerintah Kabupaten Lamongan memberlakukan siaga darurat bencana, sejak 21 November sampai akhir Desember 2015. "Siaga darurat bencana meliputi ancaman bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang," katanya menegaskan.
Ia menambahkan BPBD sudah menginstruksikan kepada seluruh camat yang daerahnya rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim penghujan.
Editor : Rahmat Wibisono
Baca Juga
- Pasca Gempa Malang, Waspadai Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Jatim
- 38 Desa Masih Kebanjiran, Bupati Yes Usahakan Perbaiki Fasilitas Pelayanan
- Anak Bengawan Solo Meluap, 62 Desa di Lamongan Kembali Terendam
- BMKG: 7 Kabupaten/Kota di Jatim Siaga Banjir Bandang
- Curah Hujan Tinggi, 1 Desa di Jombang Diterjang Banjir Bandang 3 Rumah Rata dengan Tanah
- Warga Desa di Lamongan Dikepung Banjir Hampir Satu Bulan
- Bojonegoro Terendam Banjir, Warga Dievakuasi
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.