WARGA TENGGELAM : Bocah 8 Tahun Tewas di Embung Magetan

WARGA TENGGELAM : Bocah 8 Tahun Tewas di Embung Magetan Ilustrasi warga tenggelam (JIBI/Solopos/Dok)

    Warga tenggelam di Embung Duwet Magetan baru berusia 8 tahun.

    Madiunpos.com, MAGETAN — Seorang pelajar sekolah dasar (SD) warga Desa Baleasri, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Selasa (1/12/2015), tewas akibat tenggelam di Embung Duwet Sewu yang berada tak jauh dari rumahnya.

    Saksi kejadian yang merupakan warga sekitar, Rohmat, mengatakan, warga tenggelam itu bernama Sheyla Fitriani, 8, siswi kelas II SDN 2 Baleasri. Saat kejadian, korban bersama tiga orang temannya sedang bermain di sekitar embung setelah jam olah raga sekolah.

    "Awalnya ia dan seorang temannya yang bernama Rani sedang bermain di pinggir embung. Tiba-tiba, kedua anak itu terpeleset dan masuk ke dalam air," ujar Rohmat.

    Keduanya lalu berteriak meminta tolong. Kedua temannya yang lain bernama Iqbal dan Rosa pun berusaha menolong.

    Rani akhirnya berhasil diselamatkan, sedangkan korban terbaru tenggelam ke dasar embung. Ketiga bocah tersebut lalu meminta pertolongan warga sekitar.

    "Warga lalu melakukan pencarian dan berhasil menemukan korban namun sudah dalam keadaan meninggal. Korban lalu dievakuasi," kata Rohmat.

    Tak Bisa Berenang
    Setelah dievakuasi, jasad anak keempat dari pasangan Joko dan Lanjar tersebut lalu dibawa ke ruang jenazah RSUD dr Sayidiman Magetan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Hasil pemeriksaan petugas kesehatan dan kepolisian, tidak ditemukan adanya kekerasan fisik pada jasad warga tenggelam itu. Korban diyakini meninggal dunia akibat tenggelam karena tidak dapat berenang.

    Setelah proses pemeriksaan, jasad warga tenggelam itu lalu diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di permakaman umum desa setempat. Keluarga dan para guru korban tak kuasa menahan tangis saat jasad korban dibawa pulang ke rumah duka.

    Pihak keluarga meminta sekolah untuk ikut mengawasi anak didik mereka saat jam sekolah masih berlangsung.

    Tidak Pamit
    Kepala SDN 2 Baleasri, Sutarji, mengaku, korban tidak pamit kepada gurunya saat meninggalkan sekolah untuk bermain di sekitar embung bersama temannya. "Saat itu memang jam kosong setelah jam olah raga. Dia memang tidak pamit. Sekolah memastikan tidak akan diberi izin jika ada muridnya yang meninggalkan sekolah sebelum jam pelajaran selesai," kata Sutarji.

    Setelah dimandikan dan disalatkan, jasad Sheyla Fitriana lalu dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat dengan diiringi doa dari orang tua, keluarga, tetangga, teman sekolahnya, dan para guru.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.