BANJIR BLITAR : Ratusan Rumah di Blitar Terendam Air 0,5 M

BANJIR BLITAR : Ratusan Rumah di Blitar Terendam Air 0,5 M Seorang anak bermain di genangan air banjir di Desa Bacem, Kabupaten Blitar, Rabu (3/2/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

    Banjir Blitar membuat ratusan rumah terendam air bah.

    Madiunpos.com, BLITAR — Ratusan rumah di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/2/2016), terendam banjir hingga 0,5 meter akibat tanggul di daerah sekitar jebol. Banjir Nlitar itu membuat aktivitas warga terganggu.

    "Ketinggian air sampai 0,5 meter. Aktivitas kami lumpuh, tidak bisa apa-apa, karena semua terendam," kata Elli Ermawati, salah seorang warga di Desa Sutojayan, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar kepada wartawan di Blitar.

    Elli mengatakan banjir itu terjadi karena tanggul jebol yang hingga kini belum diperbaiki. Masyarakat merasa sangat tidak nyaman atas kondisi yang mereka alami, sebab air memenuhi desa. Terlebih lagi, saat hujan deras hingga berjam-jam, sudah dipastikan terjadi banjir.

    Ia berharap, pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol tersebut dengan yang lebih permanen. Perbaikan yang dilakukan pemerintah selama ini masih darurat, dan masih menyebabkan banjir. "Harapannya tanggul segera dibenahi, sebab setiap tahun selalu begini," keluh dia.

    Banjir yang terjadi di Kecamatan Sutojayan itu merupakan banjir yang rutin terjadi. Banjir itu terjadi di Desa Kedung Bunder, Sutojayan, dan Bacem, Kecamatan Sutojayan yang diakibatkan tanggul sungai jebol. Kondisi itu diperparah dengan letak daerah itu yang lebih rendah dari daerah lainnya, sehingga air menggenang.

    Awal Januari lalu, banjir juga merendam daerah ini. Sejumlah tanggul yang jebol ditutup dengan tumpukan karung yang diisi pasir dan tanah sebagai tanggul sementara. Namun, tanggul sementara itu belum mampu menghalau banjir, sehingga air tetap menggenang.

    4 Rukun Tetangga
    Sementara itu, Kepala Desa Sutojayan Kabupaten Blitar Sugeng mengatakan pemerintah desa sudah memetakan daerah yang terkena banjir. Selain merendam rumah warga, banjir juga merendam tanaman petani. "Yang terendam ada sekitar 4 RT dengan penghuni sekitar 200 KK [kepala keluarga]. Banjir ini akibat tanggul jebol, lebarnya ada sekitar 25 meter," katanya.

    Ia mengatakan pemerintah sebenarnya berupaya memperbaiki tanggul dengan karung dan tanah tersebut, yang ditempatkan di beberapa titik tanggul yang jebol. Di tanggul sungai, ada beberapa tanggul yang jebol, dengan sangat lebar sampai lebih dari 25 m. Namun, karena derasnya arus sungai, tanggul yang sudah diperbaiki kembali jebol.

    Ia juga menambahkan, ada puluhan hektare lahan pertanian di Kecamatan Sutojayan yang terendam banjir. Selain itu, ada lahan yang benar-benar tidak bisa dimanfaatkan karena tertimbun tanah yang terbawa arus sungai, seluas 5 ha. Ia pun memastikan, lahan pertanian yang tertimbun tanah itu mengalami gagal panen. Untuk bisa memanfaatkan, maka petani harus memulai dari awal untuk menanam lahan mereka. "Yang lima hektare 80 persen gagal. Sawah juga terendam air," katanya.

    Sementara itu, sampai saat ini banjir masih merendam daerah tersebut. Aktivitas kegiatan belajar mengajar pun juga terpaksa diliburkan, sampai air surut.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.