BANJIR BOJONEGORO : Bengawan Solo Banjiri Sawah, Petani Bojonegoro Panen Paksa

BANJIR BOJONEGORO : Bengawan Solo Banjiri Sawah, Petani Bojonegoro Panen Paksa Ilustrasi panen paksa padi terendam banjir (JIBI/Solopos/Antara/Aguk Sudarmojo)

    Banjir Bojonegoro yang dipicu meluapnya air Bengawan Solo membuat sejumlah petani memanen paksa tanaman padi mereka.

    Madiunpos.com, BOJONEGORO — Petani di sejumlah desa di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (7/2/2016), memanen paksa puluhan hektare tanaman padi mereka yang terendam air banjir luapan Bengawan Solo.

    Kepala Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro Khairuddin, Senin, mengatakan, petani di desanya hari ini bisa memanen paksa sekitar 20 ha tanaman padi yang terendam air banjir. Sekitar 20 ha tanaman padi itu, menurut dia, seharusnya panen normalnya sekitar dua pekan lagi.

    "Tanaman padi yang dipanen paksa itu, rata-rata mengalami penurunan produksi sekitar 30 persen, karena gabah yang hijau harus dibuang," jelasnya.

    Lebih lanjut ia menjelasnya di desanya juga masih ada lagi tanaman padi sekitar 25 ha, yang hari ini belum berhasil dipanen petani, karena sudah ditenggelamkan air luapan Bengawan Solo. "Perhitungan kerugian tanaman padi yang ditenggelamkan air banjir bisa mencapai Rp650 juta, karena gagal panen," jelas dia.

    Ia mengaku belum tahu pasti kemungkinan petani di desanya masih akan memanen tanaman padinya yang ditenggelamkan air banjir. "Kalau air banjir surut bisa saja dipanen, tapi kalau air terus meninggi, jelas sulit dipanen, sehingga akan gagal panen," ucapnya.

    Ia juga menyebutkan di sejumlah desa di Kecamatan Baureno, antara lain, di Desa Kadungsari, dan Lebaksari, juga ada petani yang memanen paksa tanaman padi, karena terendam air banjir luapan Bengawan Solo. "Tapi tanaman padi yang dipanen paksa tidak seluas tanaman padi di desa kami," tuturnya.

    Kepala Desa Banjaran, Kecamatan Baureno, Subhan, menambahkan tanaman padi di desanya seluas 140 ha, yang pernah terendam air banjir bandang Kali Pundung Kembar, sudah berhasil dipanen petani, karena banjir sudah surut.  "Kalau luapan Bengawan Solo tidak menjangkau desa kami, karena lokasinya tinggi," ucapnya, menambahkan.

    Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Senin pukul 16.00 WIB, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro, sempat merangkak naik hingga mencapai ketinggian 14,28 m dengan status Siaga II.

    "Ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur, masih akan terus merangkak naik, meskipun di daerah hulu Karangnongko, Kecamatan Ngraho, air Bengawan Solo mulai turun," jelas Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Solin.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.