Nur Huda, alumnus FKIP Universitas PGRI Madiun yang sukses di bidang kewirausahaan memberikan materi dalam Pembekalan Alumni Unipma, Rabu (10/11/2021). (Istimewa)
Madiunpos.com, MADIUN -- Universitas PGRI Madiun secara khsusus memberikan pembekalan khusus bagi alumni dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP). Dalam pembekalan bagi alumni tahun 2021 ini, Unipma mendatangkan tiga alumnus dari FKIP Unipma yang kini berkarya dan bekerja sesuai bidangnya.
Ketiga alumnus FKIP itu, Asti Kiana Putri Kinanthi yang merupakan peserta yang lolos dalam Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021, Rosyida Yulianti peserta Pendidikan Profesi Guru Prajabatan 2020, dan Nur Huda yang merupakan wirausaha di bidang kerajinan tangan.
Dalam pembekalan yang digelar secara virtual, Rabu (10/11/2021), Asti Kiana Putri Kinanthi mengatakan menceritakan perjuangannya dari mulai lulus kuliah hingga menjadi guru honorer di sekolah. Hingga akhrinya ada lowongan PPPK, dirinya pun ikut mendaftar.
“Alhamdulillah kemarin saya lulus PPPK. Saat ini masih berjuang untuk pemberkasan dan lainnya,” kata guru di SMKN 1 Bringin, Kabupaten Ngawi itu.
Bekali Alumni dengan Ilmu Kewirausahaan, Unipma Hadirkan Pengusaha Sukses
Motivasi selanjutnya dari alumnus FKIP yang lolos menjadi peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan, Rosyida Yuliani. Lulusan PGSD Unipma tahun 2019 itu bercerita mengenai proses pendaftaran dalam program dari pemerintah itu. Pendaftaran dilakukan secara online, kemudian ada verifikasi data pendaftaran. Jika sudah berhasil mendaftar akan mendapatkan email dari panitia.
“Kalau sudah mendapatkan nomor registrasi, nanti teman-teman melakukan pembayaran pendaftaran. Rp300.000. Kemarin untuk pembayaran itu dikasih waktu 1 X 24 jam, jadi teman-teman harus membayar di waktu tersebut” kata dia.
Mengiktui program PPG Prajabatan ini, lanjut Rosyida, bisa menjadi pilihan alumni yang baru lulus. Menurutnya, kesempatan itu terbuka lebar bagi seluruh alumni yang ingin menekuni profesi sebagai seorang guru.
Ratusan Alumni Unipma Ikuti Pembekalan Selepas dari Kampus
Tiga alasan kenapa harus mengikuti PPG Prajabatan, jelasnya, karena secara usia masih muda sehingga semangat belajar dan mencari ilmu masih tinggi. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan diri menjadi guru profesional di usia muda. Selain itu, juga alumnus program ini akan mendpaatkan kesempatan lulus CPNS lebih besar.
“Karena kalau sudah punya sertifikat pendidik dan lulus tiga besar SKD CPNS, akan mendongkrak nilai di SKB. Kalau di lowongan PPPK, nilai serdik itu bisa 500,” ujar dia.
Rosyida menuturukan untuk mengikuti program PPG Prajabatan ini harus lolos seleksi administrasi, seleksi akademik, dan seleksi minat, bakat, panggilan jiwa, dan kepribadian.
Dia pun memberikan tips langkah-langkah dalam mengisi seluruh formulir dan menyiapkan seluruh dokumen yang diperlukan.
Keren! Masyarakat Kota Madiun Kini Bisa Cetak Dukcapil secara Mandiri
Narasumber terakhir, Nur Huda, pemilik brand Omah Santri yang memproduksi kerajinan kokedama. Dalam pembekalan itu, Huda menceritakan pengalamannya dalam mengembangkan usahanya itu.
Menurutnya, untuk terjun di dunia usaha dan memiliki sebuah produk yang akan dijual, seseorang itu harus melihat potensi diri.
“Saya sendiri kan memang hobi membuat kerajinan. Kemudian saya kembangkan itu dengan membuat kokedama,” kata dia.
Selain menganalisis potensi diri, seseorang juga harus menganilisi kebutuhan pelanggan. Semisal di era pandemi Covid-19 ini, salah satu kebutuhan masyarakat adalah masker. Kebutuhan itu bisa menjadi peluang untuk dikembangkan.
Selanjutnya analisis potensi daerah, semisal Kota Madiun yang memiliki branding Kota Pecel. Bisa mengembangkan kerajinan yang berkaitan dengan branding kota itu.
“Selanjutnya ada analisis SWOT. Kita melihat peluang, ancaman, kelemahan, dan kelebihan sebuah produk,” ujarnya.
Huda menuturkan bagi sebagian pelaku usaha kecil biasanya mengeluhkan persoalan permodalan. Padahal saat ini banyak program permodalan dari pemerintah yang bisa diakses. Untuk itu, pelaku usaha pemula bisa mengikuti komunitas UMKM atau komunitas pengusaha supaya lebih tahu perkembangan terkini.
Menurutnya, menjadi seorang pelaku usaha juga harus memiliki tujuan mulia. Jadi, tidak hanya menggerakkan kesadaran untuk mendapatkan keuntungan untuk diri sendiri akan tetapi harus ada sebuah target yang mendorong jiwa supaya memiliki manfaat yang lebih besar bagi lingkungannya.
Alhamdulillah, 579 Buruh Tani Tembakau dan Buruh Pabrik Rokok di Madiun dapat BLT Rp1,2 Juta
“Omah Santri sendiri sudah memiliki kelompok binaan di Ngawi. Melakukan pelatihan di sana dan sampai saat ini masih aktif produksi,” terang Huda.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unipma, C. Novi Primiani, mengatakan pembekalan ini bertujuan untuk membangun ketangguhan para alumni sebelum nanti benar-benar terjun ke masyarakat dan meninggalkan kampus.
“Ketangguhan apa yang harus dibangun. Sehingga bisa melanjutkan ke fase selanjutnya. Saya berharap calon lulusan untuk bersemangat menempuh kehidupan ini. Ini satu loncatan kehidupan yang harus dilalui. Tidak mungkin selamanya jadi mahasiswa,” jelas dia. (ADV)
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.