BENCANA PONOROGO : Angin Menerjang, 6 Orang di Ngrayun Kehilangan Tempat Tinggal
Bencana Ponorogo, satu rumah di Ponorogo roboh diterjang angin kencang.
Madiunpos.com, PONOROGO -- Hujan deras disertai angin kencang merobohkan satu rumah milik Mariyono, 44, warga RT 002/RW 002, Dusun Krajan, Desa Temon, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo, Selasa (31/1/2017) sekitar pukul 04.00 WIB. Akibatnya, enam orang penghuni rumah itu harus kehilangan tempat tinggal.
"Satu rumah di Desa Temon, Kecamatan Ngrayun, roboh karena diterjang angin kencang. Rumah itu sudah tidak bisa ditinggali lagi karena sudah rata dengan tanah," kata Kabid Kedarutan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono, saat dihubungi Madiunpos.com, Selasa.
Budi menuturkan hujan deras disertai angin kencang memang terjadi sejak Senin sore hingga Selasa pagi. Rumah milik Mariyono itu roboh diterjang angin kencang. Rumah yang dihuni enam anggota keluarga itu terbuat dari kayu dan bambu.
Saat rumah tersebut roboh, penghuni rumah berada di luar rumah karena kondisi rumah memang sudah mengkhawatirkan. Sehingga, saat rumah itu roboh tidak ada korban jiwa atau korban luka.
Kerugian material mencapai puluhan juta rupiah karena seluruh bangunan rumah rusak.
"Saat ini keluarga tersebut mengungsi ke rumah tetangga dan saudara yang berada tidak jauh dari rumahnya," jelas dia.
Lebih lanjut, petugas BPBD Ponorogo beserta warga setempat melakukan kerja bakti untuk membersihkan puing-puing bangunan yang roboh. BPBD juga memberikan bantuan paket sembako kepada korban bencana.
Editor : Rohmah Ermawati
Baca Juga
- BPBD Ponorogo: Ada 27 Desa Rawan Kesulitan Air Bersih
- Banjir Terjang Ponorogo, Puluhan Rumah Terendam & Jalan Ke Trenggalek Ditutup
- Tanggul Sungai Jebol, 84 Rumah di Ponorogo Terendam Banjir
- 1 Rumah di Ponorogo Roboh Tertimpa Tanah Longsor
- Angin Kencang Terjang Ponorogo, 1 Rumah Roboh
- Tanah Longsor Terjang Tugurejo Ponorogo, 8 Keluarga Diungsikan
- Tanah Longsor Sebabkan Jalan Desa di Ponorogo Tertutup
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.