BLOK CEPU : Gara-Gara Buruh Sulit Makan Siang, Blok Cepu Rusuh

BLOK CEPU : Gara-Gara Buruh Sulit Makan Siang, Blok Cepu Rusuh Aparat Polres Bojonegoro berjaga di lokasi proyek Engineering, Procurement and Constructions (EPC) I Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2015). Dampak unjuk rasa ribuan pekerja proyek minyak Blok Cepu menimbulkan kerusakan kantor serta dua mobil dan mengakibatkan produksi minyak Blok Cepu dihentikan. (JIBI/Solopos/Antara/Aguk Sudarmojo.)

    Blok Cepu diundung masalah, karyawan proyek minyak itu marah karena sulit keluar untuk beristirahat makan siang. Kemarahan buruh itu berujung dengan aksi kerusuhan.

    Solopos.com, BOJONEGORO — Ribuan karyawan proyek minyak Blok Cepu marah karena sulit keluar untuk beristirahat makan siang, Sabtu (1/8/2015) sekitar pukul 12.00 WIB. Kemarahan mereka berujung dengan aksi kerusuhan.

    Kapolres Bojonegoro AKBP Henri Fuiser, menjelaskan kemarahan ribuan karyawan proyek minyak di lokasi engineering procurement construction (EPC) I Blok Cepu berlangsung sekitar 30 menit. Dia membenarka kemarahan ribuan karyawan proyek minyak Blok Cepu karena dipicu sulit keluar untuk istirahat makan siang.

    "Mereka marah karena lama keluar melalui pintu untuk makan siang," jelas Hanri seperti diberitakan Kantor Berita Antara, Sabtu.

    Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan, kerusuhan di proyek minyak Blok Cepu menimbulkan berbagai kerusakan, seperti beberapa mobil rusak karena dibakar. Selain itu, kantor di lokasi kerusuhan berantakan dirusak massa.

    Bupati Bojonegoro, Suyoto, tidak mengetahui secara pasti faktor penyebab kerusuhan selain karena karyawan proyek minyak Blok Cepu kesulitas antre keluar untuk istirahat makan siang. Dia menunggu hasil pengusutan polisi atas kerusuhan di proyek minyak Blok Cepu.

    "Permasalahan yang kelihatan kejadiannya, ya soal karyawan tidak bisa keluar untuk makan siang, bahkan saya tadi tanya seorang karyawan yang ada di lokasi, juga mengaku tidak tahu penyebab keributan yang terjadi," jelas Suyoto.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.